Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketahuan Anak Saat Ortu Berhubungan Intim: Pahami Dulu Kuncinya

28 Desember 2021   08:08 Diperbarui: 29 Mei 2022   00:13 1811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : anak terkejut | via today.com

Hayo.... sapa yang ngerasa pernah mengalami kejadian seperti judul di atas? Ehe ehe... monmap saya ambil topik yang rada nyleneh, rada aing, Saudara. 

Atau mungkin ada yang langsung mangkir seusai membaca judul artikel saya yang sok clickbait? Monggo saja, bagi yang kurang nyaman dengan artikel ini, ya saya mohon maaf. 

Bukan saya ingin vulgar. Hanya saja, permasalahan semacam ini tidak dapat dipungkiri telah terjadi di kalangan orang tua. Maka, ada baiknya kita bersama belajar bagaimana menyikapi kondisi tersebut. 

Berbicara mengenai idealisme pemisahan kamar antara anak dan orang tua memang telah dipahami oleh orang tua, atau calon orang tua.  

Ya memang, idealnya kamar orang tua dan anak seharusnya terpisah. Tetapi fakta yang ada, hidup itu tidak selalu seindah foto prewedding, kan? Untuk mewujudkan sebuah rumah kecil yang layak huni saja sudah membutuhkan banyak effort. Harus bayar mahal. Ya ga siii? 

Lhah kenapa malah lari ke topik rumah layak huni, yak? Duh, cukup ngelanturkah saya? Hehehe....

Wokay balik ke obrolan. 

Salah satu persoalan yang seringkali muncul namun enggan untuk dikupas di ruang publik adalah seberapa genting apabila anak melihat orang tuanya sendiri sedang berhubungan intim. 

Terkadang tanpa diduga, anak-anak tetiba masuk ke kamar di saat orang tua sedang berhubungan intim. Entah karena si orang tua lupa mengunci kamar, atau karena alasan lainnya. 

Yang pasti, topik ini sangat seru ketika di waktu yang lalu coba saya bagikan kepada teman-teman kantor saat jam makan siang kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun