Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Body Positivity ala Adele: Belajar Welas Asih dari Mindset Cukup

17 November 2021   17:38 Diperbarui: 15 Mei 2022   22:29 775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: meditasi sebagai upaya menghadirkan rasa welas asih | via unsplash.com @Toni Reed

Kecemasan tersebut timbul dari perlakuan diskriminasi, diperlakukan berbeda dan tidak adil oleh society. Tak ayal, rasa takut juga menyusul. Takut tidak dapat masuk dalam lingkaran standarisasi yang ada di masyarakat. 

Sebenarnya sebuah standar tidak akan menjadi masalah bila masih bisa diterima sebagai sebuah hal yang sehat. Tapi yang ada di luar sana standar tersebut diletakkan sebagai ukuran yang tidak sehat. 

Misalnya saja, seseorang akan dianggap cantik bila mempunyai kulit putih, bagaimana bila lahir dalam kondisi kulit gelap? 

Atau yang dianggap cantik atau ganteng adalah mereka yang berwajah glowing? Lalu bagaimana dengan mereka yang lahir dengan pipi chubby, berjerawat, atau hidung pesek? 

Saya sepakat dengan salah seorang Guru yang mengatakan pada saya, bahwa cantik atau ganteng hanya keadaan pikiran. Cantik atau ganteng adalah bagaimana kita membuat persepsi pada seseorang. Jelas tidak ada kaitannya dengan keadaan tubuh. 

Lantas apakah keinginan atau usaha kita berubah menjadi lebih baik itu salah? Weee.... tunggu sebentar... 

Memperbaiki diri berbeda dengan bertumbuh. Growth mindset ini yang kerap kali dijadikan alasan seseorang untuk mencoba mengejar apa yang dianggap baik oleh sekitarnya. 

Sehingga terkadang kita terjebak pada pemikiran kurang. Mindset kurang membuat kita memandang sesuatu sebagai sebuah pengejaran. Pengejaran yang seakan tiada pernah berakhir. 

Hingga kemudian kita merasa bahwa kita tidak membutuhkan apa yang telah kita raih. Bahkan kemungkinan untuk kembali pada habbit, kebiasaan lama pun akan menjadi lebih besar. 

Menanamkan mindset cukup

Mindset cukup memang tidak seru. Berasa rerata saja ketika menjadi biasa. Ga heboh. Begitulah bila kita menanamkan mindset cukup. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun