Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Andai Saja Overthinking Dapat Ku-ghosting

24 Maret 2021   17:51 Diperbarui: 25 Maret 2021   09:41 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: someone in depresed | via pixabay.com

So, gini nih. Yuk kita lihat dari kata overthinking yang terdiri dari kata over dan thinking, cmiiw :)

Thinking. Apa yang salah? Jangankan kita yang manusia, tikus di got, nyamuk di kamar, bahkan semut merah di dinding kantin sekolah pun punya kemampuan untuk berpikir. 

Berpikir, merupakan usaha manusia untuk menggunakan rasionya. Artikelku yang kemarin juga ada satu pernyataan bukan?

Sebenarnya manusia itu adalah makhluk emosional yang berusaha menggunakan rasionya. 

Begitulah. Salah satu tujuan kita menggunakan pikiran adalah agar kita mampu survive, bertahan. Bukankah itu adalah kebutuhan hidup kita? Nah, proses berpikir yang berlebihan secara kompulsif, itulah yang dinamakan overthinking.

Lalu bagaimana terjadinya overthinking?

Ahay! Yuks kita nyemplung lebih dalam. Egh, masih diterusin membacanya, kan? Okay! Let's go, bibeh...

Aktivitas berpikir adalah tindakan antisipasi kita saat kita menghadapi permasalahan. Kita fight, flight, or freeze. Kita bisa jadi mencoba mencari solusi atas masalah yang ada. 

Sederhananya, kita mencari jawaban atas segala pertanyaan yang hadir dalam batok kepala kita.

Selama kita mempunyai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut, maka itu merupakan tindakan antisipasi. Namun, apabila kita sudah tidak lagi mempunyai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut, tetapi kita memaksa diri menghadirkannya maka itulah saatnya kita sedang..... overthinking :)

Contohnya, saat kita sedang menghubungi seseorang dan berharap agar segera mendapat jawaban dari orang tersebut. Namun, setelah menungggu hampir setengah hari ia belum memberi kabar, maka yang seringkali mampir dalam kepala kita adalah kata-kata seperti,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun