Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pluviophile

12 Agustus 2020   18:58 Diperbarui: 12 Agustus 2020   19:11 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: pixabay.com

Di jelaga malam hujan kembali merintikkan air, mengetuk atap kamar bersama angin semilir,

Menjenguk kita yang menyerah pada imaji, pada mimpi yang culas membawa pergi semua sadar tanpa permisi,

Kita berbaur dengan sepi, dengan dingin yang segera menepi, juga dengan ingatan yang semakin tak bertepi,

Sementara itu ingatan ingin melompat-lompat, menari berjingkat, lalu ingatan terjerumus ke dalam palung waktu masa lalu,

Akan masa selagi muda, saat rambut uban belum ada, bertemu kekasih dan bercinta ala dahulu kala,

Tentang kaki-kaki kecil kawan dan lawan, ketika bersama berlari mengejar hujan, tertawa tanpa beban, melempar batu untuk buah mangga di balik pagar milik tetangga, 

Tutur tetes hujan semakin menghabisi sisa memori, menuju alam pekat ruang kecil kita, ketika meringkuk memeluk diri dalam kantung rahim semesta...

*Solo,...kala denting nafas sadar melewati tiap tetes air langit, melampaui nada-nada gelombang algoritma 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun