Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

3 Cara yang Dapat Dilakukan Orangtua untuk Mencegah "Sexual Abuse" pada Anak

1 Agustus 2020   19:19 Diperbarui: 1 Agustus 2020   21:40 1587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: children abusive | sumber: pixabay.com

Saya yakin setiap kita punya cara masing-masing dalam hal mendidik dan memberi warna dalam tumbuh kembang anak-anak kita. Tidak ada standar baku yang terbaik untuk mendidik anak-anak.

"Engkau adalah busur-busur tempat anak-anakmu menjadi anak-anak panah yang hidup diluncurkan" (Kahlil Gibran)

Apakah Anda berkeberatan apabila saya mengusulkan beberapa gagasan berkaitan dengan preventif terhadap tindak kekerasan pada anak-anak? Bila diizinkan, sila teruskan membaca.

1. Usahakan tetap "keep in touch" dengan anak-anak
Perasaan dikasihi bagi anak-anak adalah hal yang paling dirindukan. Jangankan anak-anak, kita sebagai orang dewasa pun bila dikasihi akan sangat senang, bukan?

Mengenalkan dan menumbuhkan sensasi dikasihi pada anak-anak dapat dilakukan dengan berbagai cara. Yang paling penting adalah hadirnya kita dalam dunia mereka. 

Komunikasi adalah alat utama. Biasakan semenjak kecil anak bebas berekspresi serta mengungkapkan apa yang ada dalam benaknya dengan cara menulis, menggambar, dan bercerita. 

Mungkin juga bila anak telah dirasa cukup dewasa untuk menyerap informasi, kita dapat berbagi pengalaman kekerasan seksual yang pernah kita jumpai.

Dan dengarkan. Jadikan saat-saat mendengarkan mereka adalah sebuah kebanggaan tersendiri bagi kita selaku orang dewasa. 

Ajak anak untuk mampu membagi perasaan sekaligus segala hal yang mereka alami. Adakan dialog dua arah, sehingga timbul perasaan "dihargai" pada anak-anak. Dengan demikian, mereka tidak canggung untuk berbagi apa pun dalam diri mereka, sebab kita adalah "sahabat" mereka. 

2. Mulai lakukan "sex education" semenjak dini
Anak-anak usia akil balik, antara 11-12 tahun adalah usia memasuki "real world". Banyak orangtua datang pada saya, kebanyakan dari mereka mengeluhkan sikap anaknya yang cenderung semakin bengal, ga mau nurut, pokoknya semau gue. 

Para orangtua biasanya sudah mulai give up. Anak-anak di usia ini mulai mencari dan menjajal dunia kelompok mereka. Mencari teman yang bisa diajak bermutualan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun