Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Be Part of Me [Part 2]

17 November 2019   15:20 Diperbarui: 17 November 2019   15:27 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pixabay.com

"Hey....gimana? Sudah ketemu owner Andromeda?" tanya Ryu sambil memutar badan dan mengambil bantal kursi di samping tubuhnya.

Aku meliriknya," Ryu, kamu tahu siapa direktur itu? Dia Alex, Ryu," aku begitu antusias bercerita dan Ryu hanya mengangkat alisnya. "Dan kau sudah tahu itu, kan?"

Ryu hanya tersenyum simpul. "Aku pikir, sedikit nostalgia dan reuni akan menghasilkan uang banyak," tawa Ryu segera terlepas.

"Dasar...aku heran, kenapa aku bisa betah dengan Wewe gombel kayak kamu, sih, Ryu," kulipat tanganku dan kucoba lupakan Alex dari ingatanku. 

Aku terdiam. Angin segar yang bertiup menggoyang daun-daun tanaman hias milik Tante Dewi membius dan membawaku pergi pada pertemuanku dengan Alex pagi tadi.

"Hmmm, jadi, ada yang masih tersisa dari kenangan itu, bukan?"pertanyaan Ryu membuyarkan lamunanku.

Aku mengusap wajah dengan kedua telapak tanganku. Mencoba menyadarkan diri dari setiap hal yang terasa perih dari kenangan masa laluku.

"Sudah ada Dimas, Ryu. Sudah ada Dimas yang menggantikan rinduku pada Alex. Tapi kenangan ini tak bisa hilang Ryu. Alex masih ada dalam pikiranku,"

"Wow..." ucap Ryu lirih sambil mengangkat alisnya. "Common, girl, you have to make a decision. Pilih salah satu dari pria keren itu, lalu sisanya berikan padaku," kata Ryu kembali menatap monitor PC yang belum ia matikan sejak kedatanganku.

"Aku mencintai Dimas. Tapi... kehadiran Alex tak mampu kupungkiri telah memberiku arti yang mendalam, Ryu,"

"Ren, cobalah untuk mengerti dirimu sendiri. Cinta tak pernah salah memilih. Meski kadang tak harus saling memiliki," Ryu mengambil segelas air putih dingin di atas meja yang tak jauh dari tempat kami duduk. Lalu diberikannya padaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun