"Maaf, Mbak. Kami sudah berusaha. Tapi maaf, ibu sudah meninggal,"ucap dokter itu seakan mencoba menyampaikan kabar tak nyaman ini sebaik mungkin.
"Mamiiiiii !" aku berlari mendapatkan lagi tubuh Mami yang masih hangat. Kupukul-pukul dadanya. "Mami janji kita pulang, Mami janji.... Mami kita ada malam Natal, Mam....Tyas sudah siapkan, Mam...Sudah. Tyas sudah beli baju baru, Maaaam.. sudah...., " tangisku memecah sunyi malam di kamar itu.Â
Perawat menarik tubuhku dari tempat tidur Mami. Aku tak tahu apa yang harus kulakukan. Biasanya Siwi atau Sunu ada bersamaku. Tapi malam ini aku benar-benar sendiri. Benar-benar hanya sendiri.
*Solo, tepat 7 Oktober, seikat kembang kuletakkan di atas nisanmu, jangan lupakan aku, berkat dan doamu selalu bersamaku, ibu... Have a great and peacefully rest in heaven, miss you and love you...always