Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Epos Cerita Srikandi [Bisma Gugur]

9 September 2019   09:57 Diperbarui: 9 September 2019   09:57 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.com (diolah kembali oleh penulis)

"Beri aku bantal," sahutnya lirih dan terbata saat Arjunaku berusaha memangkunya.

Werkudara segera mengambil beberapa gada yanghampir pecah milik para prajurit yang telah tewas. Lalu meletakkannya di bawah kepala Eyang Bisma.

"Inilah bantal ksatria, terimakasih Werkudara. Mari, berilah aku minum, aku haus," ucapnya diantara desah nafas yang tersengal.

Sebuah bisikan Sri Kresna membangkitkan suamiku, Arjuna meraih Pasupati miliknya dan mencelupkannya dalam air minum kuda perang, lalu meneteskannya bagi Sang Bisma.

"Terimakasih, Srikandi, dan kau Dewabrata, kalian berdua telah mengantarkanku kepada kebebasan. Aku tahu Amba telah menungguku lama. Teruskan perang ini," sekelumit kata yang disambut dengan pisahnya roh dan raga sang ksatria, penjaga kesucian ikrar demi bahagiakan kedua orang tuanya.

Aku melihat begitu banyak aneka warna bunga bertebaran dari nirwana, mengiringi kepulangan sang ksatria yang dijemput Dewi Amba pujaan hatinya, tuk ciptakan kembali asmara yang lama terpenjara oleh waktu dunia, menuju keabadian cinta. 

*Solo, waktu sepi mengulum kata hati

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun