Mengapa tak kujumpai kau, wahai aroma jiwa
Dimana kau berada? Kucari kau di waktu pagi merekah dan saat malam Makin menghitam, di hadapan cakrawala kubentangkan pandangan
Kumenantimu, wai dambaan atmaku. Lipatan malam kemarin telah mengantarkanku padamu sekarang aku sakit rindu
Aku rindu padamu, cahaya mataku, lentera jalanku, sisihkanlah ragamu meski hanya sekilas
Sakitku ini menantimu di ujung jalan tanpa ragu, karenamulah jiwaku menangis merindu
Pada suatu waktu,....
Saat kau merebahkanku diatas jelai daun asmara, menuai mimpi dalam balutan asa berdua
Masihkah bayanganku terlintas dalam ingatanmu? Ataukah telah tergilas rasa makhluk lain?
Langit telah menurunkanku saat kutaruh harapku padamu,Â
Namun sayapku hilang entah kemana. Kau ambilkah itu? Kemana kau sembunyikan?
Aku ingin pulang, aku ingin terbang, langit menungguku, jika tak lagi kau mau aku
Angkasa telah berpesan kepada setiap bintang, jika aku harus kembali. Kembali ke tempat aku banyak dicinta dan mencinta...
Kembalikan sayapku, biarkan aku kembali terbang, jika tak lagi kau inginkanku
Dan aku berjanji tak kan kau jumpai meski dalam mimpi.
Aku akan membawa kisah ini dan kubuang jauh dalam lubang hitam di angkasa yang dulu sering kau ceritakan
Bila saia bisikmu ada, namun bayangmu pun kini tiada, kemana lagi kan kutanya?
Kembalikan saja sayapku, ijinkan aku terbang kembali. Aku kan berjanji, tak kan lagi kukembali