Mohon tunggu...
diah kusuma
diah kusuma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya memang belum bisa menulis karya ilmiah, tapi kalo diusahakan ya bisa juga.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Nilai Pancasila terhadap Moral Masyarakat di Era Revolusi Industri 4.0

23 September 2022   23:36 Diperbarui: 23 September 2022   23:45 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pancasila adalah dasar negara yang secara tidak secara menggambarkan kepribadian bangsa Indonesia itu sendiri dalam menjalankan pemerintahan, mensejahterakan rakyatnya dan memajukan negaranya. Laurensius Airlam (2018) menyatakan bahwa nilai Pancasila telah mengubah karakter bangsa menjadi lebih baik dengan suatu tujuan yang jelas, terarah, terstruktur dan juga sangat relevan diterapkan di Indonesia. Dari pernyataan diatas dapat kita simpulkan bahwa nilai-nilai Pancasila yang diterapkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia sangat sesuai dengan sudut pandang dan kondisi di Indonesia.


Dari sila ke satu hingga sila kelima pada Pancasila sangat menggambarkan bagaimana bangsa Indonesia bermasyarakat. Sila pertama berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa". Yang artinya setiap warga negara Indonesia harus beragama. Karena manusia hidup di dunia ini tidak hanya sekedar untuk menikmati kenikmatan dunia semata, akan tetapi untuk beribadah sesuai agama yang dianutnya. Dalam sila tersebut tidak disebutkan untuk agama apa. Akan tetapi bersifat universal yang artinya warga negara Indonesia dibebaskan memilih agama mereka yang sesuai dengan keinginan masing-masing tanpa paksaan dari pihak manapun. Pada sila ini pula telah digambarkan bahwa di negara Indonesia semua warga negara Indonesia diberi hak untuk memilih kepercayaan mereka apapun itu selama tidak berlawanan dengan ideologi bangsa.


Sila kedua hingga sila kelima pun memiliki makna yang mendalam pada kalimatnya. Mulai dari keadilan, persatuan, kemanusiaan, hingga kebijakan dalam memimpin tercantum dalam sila Pancasila. Jika kita cermati lebih mendalam, kata adil atau keadilan disebutkan dalam dua sila yang berbeda yaitu sila kedua dan sila kelima. Itu berarti, keadilan di Indonesia sangat diprioritaskan dan dijunjung tinggi oleh pendiri bangsa terdahulu. Nilai ini yang harusnya tertanam pada karakter semua warga negara Indonesia. Khususnya generasi muda harapan bangsa. Akan tetapi pada masa ini, nilai keadilan ini seakan luntur dari karakter masyarakat Indonesia. Para pemegang kekuasaan seringkali berpihak kepada orang-orang "mampu" dibandingkan orang-orang yang "butuh". Hal ini yang harus diperbaiki dari pola pikir rakyat Indonesia. Rakyat Indonesia harus berhenti berpikir bahwa uang dan kekuasaan adalah segalanya. Maka dari itu, generasi muda harus ditanamkan sikap adil sejak dini agar bisa membuat perubahan di masa yang akan datang.


Pada zaman ini, nilai-nilai Pancasila seakan-akan hilang dari karakter anak bangsa Indonesia. Masyarakat yang cenderung lebih kebarat-baratan karena arus globalisasi. Masyarakat sekarang menganggap hal biasa di negara lain, biasa pula di Indonesia yang terkadang hal itu bahkan dianggap tabu di Indonesia, seperti pembullyan, bahkan hingga hal yang serius seperti narkoba, minum minuman beralkohol, cara bersikap kepada orang yang lebih tua seperti bersikap pada sesama, serta sampai berhubungan suami istri tanpa ikatan pernikahan. Ini yang perlu kita waspadai dan perlu ditindak lanjuti, karena dapat merusak moral pada masyarakat. Oleh karena itu, perlu upaya untuk meningkatkan dan menanamkan kembali nilai-nilai Pancasila dalam diri masyarakat.


Revolusi industri saat ini sudah mencapai era revolusi industri 4.0 yang telah merebak dalam berbagai aspek kehidupan manusia di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Kajian Pancasila sebagai dasar Negara atau ideologi di revolusi industri 4.0 pun mulai masuk dalam banyak aspek kajian, termasuk pendidikan. Dalam hal ini masyarakat Indonesia harus lebih memahami lagi pentingnya nilai- nilai yang terkandung dalam Pancasila ke kehidupan sehari-hari, tidak hanya memahami saja tetapi juga harus mengimplementasikannya. Dengan begitu masyarakat Indonesia akan menjadikan manusia yang bereksistensi memiliki moralitas yang baik. Hal ini dikarenakan Pancasila merupakan pedoman hidup dan sebagai dasar Negara Indonesia. Memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan dalam pembelajaran di sekolah, dalam lingkungan keluarga, dan dalam lingkungan masyarakat. Hal ini sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari karena sebagai generasi muda merupakan penerus bangsa Indonesia.


Untuk menghadapi era revolusi 4.0, banyak hal yang perlu kita siapkan, selain penguasaan teknologi digital, kita juga perlu mampu mempertahankan karakter kepribadian bangsa dan nilai-nilai Pancasila terhadap moral masyarakat. Dalam nilai-nilai Pancasila terdapat juga poin-poin kehidupan seperti ketaatan dalam beragama, cara memanusiakan manusia, hidup beradab dan beretika, kerjasama, gotong royong, toleransi, simpati, empati, bersikap bijak dalam segala sesuatu, sampai memimpin dengan adil. Jika semua poin pada nilai Pancasila ini mampu diterapkan pada diri setiap warga negara, maka negara Indonesia akan maju, mampu bersaing di era revolusi industri 4.0, dengan kontribusi dari generasi pembangun bangsa yang beradab dan beragama.


Permasalahannya hari ini,  masyarakat Indonesia tidak memahami Pancasila dan tak banyak orang menghafal Pancasila. Pancasila memang tidak hanya untuk di hafalkan saja, tetapi juga untuk dipahami dan diimplementasikan. Itulah sebab mengapa sampai hari ini Pancasila menjadi urgensi yang harus ditekankan terus-menerus, padahal jika Pancasila ditanamkan dalam diri dengan baik maka hari ini tidak ada lagi rakyat yang berselisih paham atau arogan terhadap perbedaan agama, tidak ada lagi rakyat yang mengedepankan kepentingan pribadi, tidak ada lagi rasisme karena  Indonesia itu "Bhineka Tunggal Ika", tidak ada lagi wakil-wakil rakyat yang mengambil keputusan sendiri, dan tidak ada lagi kesenjangan sosial. Pemerintah sendiri pun sudah berusaha melakuka berbagai cara untuk menanamkan kembali nilai-nilai Pancasila yang setiap harinya semakin tergerus.


Dalam hal ini, menurut saya pemudalah yang seharusnya mengambil peran dalam memperbaiki citra Pancasila. Pemuda sebagai tonggak penerus bangsa seharusnya mampu membuat masyarakat memahami dan mengerti maksud dari Pancasila. Walaupun masyarakat tidak percaya kepada pemerintahan, setidaknya masyarakat tetap percaya kepada pemuda- pemuda serta , mahasiswa.  Jika sampai saat ini pemerintah belum bisa membawa pemahaman mengenai Pancasila kepada masyarakat, maka pemudalah yang harusnya dengan sigap mengambil peran tersebut, sehingga nantinya Pancasila tidak hanya sekedar dihafal tetapi menjadi kenyataan dalam kehiudpan sehari-hari apalagi di era revolusi industri 4.0 ini.


Penerapan nilai-nilai Pancasila yang dilakukan oleh para pemuda juga harus didukung oleh kemauan untuk berkontribusi membangun bangsa. Harus ada motivasi dari generasi muda itu sendiri untuk membiasakan diri dengan karakter nilai-nilai Pancasila. Tanpa adanya kemauan dan kecintaan dari diri generasi muda, segala hal yang telah terkonsep dan diatur akan sia-sia. Maka dari itu bagi generasi muda,mari bangkitkan rasa bela Negara dan cinta tanah air dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, dan mari kita persiapkan era revolusi industrial 4.0, sebagai era perubahan bagi bangsa Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun