"Hai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu." ~ QS. Al Maidah: 1
Bulan Ramadan tahun ini (1446 Hijriah) telah dimulai sejak tanggal 1 Maret 2025 kemarin. Umat Islam telah melaksanakan ibadah puasa sebagaimana mestinya. Pun demikian dengan saya pribadi, telah mulai berpuasa sejak tiga hari yang lalu.
Sejak sebelum puasa, saya telah beberapa kali merenung, bagaimana saya akan menjalani hari-hari di bulan mulia ini. Apakah akan sama seperti tahun lalu, akan lebih buruk, atau akan lebih baik? Tentu pilihan terakhir yang ingin saya dapatkan. Namun, pastinya bukan hal yang mudah untuk mewujudkannya.
Untuk itu saya berusaha membuat janji, membuat komitmen pada diri sendiri, agar Ramadan tahun ini menjadi Ramadan yang lebih baik daripada tahun sebelumnya bagi saya pribadi. Namun, saya diingatkan pada ayat seperti yang tertera di awal tulisan ini, bahwa janji atau akad harus dipenuhi atau ditepati.
Saya ingat penjelasan dosen saya waktu kuliah dulu, bahwa janji itu bukanlah perkara ringan. Janji adalah utang. Janji harus ditepati, meskipun itu adalah janji dengan diri sendiri. Seperti itu pula tafsir Kemenag menjelaskan kalimat awal dalam QS. Al-Maidah ayat 1 tersebut, bahwa,
"Penuhilah janji-janji, yaitu janji-janji antara manusia dengan Allah, manusia dengan manusia, dan manusia dengan dirinya sendiri, selama janji-janji itu tidak mengharamkan yang halal dan tidak menghalalkan yang haram."
Mendapati penjelasan tersebut, saya sangat berhati-hati jika membuat janji. Meskipun, sekali lagi, sekalipun berjanji dengan anak kecil yang belum mengerti apa-apa atau bahkan dengan diri sendiri (yang orang lain tidak mengetahuinya jika kita melanggar). Maka, setiap lisan atau tulisan yang mengandung janji, harus sangat hati-hati diucapkan atau ditulis.
Dear, Ramadan..
Jika di Ramadan tahun lalu saya mempunyai cukup banyak cacat dalam beribadah (berpuasa dan yang lainnya), maka saya ingin lebih baik di tahun ini. Tahun lalu, sebenarnya saya juga telah berusaha beribadah sebaik mungkin, tetapi ada saja hal-hal tak diinginkan terjadi.
Maka di Ramadan tahun ini, saya berjanji untuk lebih tegas pada diri sendiri. Wujud dari “lebih tegas” yang saya maksud adalah bahwa saya ingin lebih:
- Kuat
