Mohon tunggu...
Diah Asih Sukesi
Diah Asih Sukesi Mohon Tunggu... Administrasi - Hobby Menulis, Travelling, Masak jika mau

Pegawai Menikah dan memiliki 3 orang anak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Membuat Film, Video Bersama IGI JABAR

27 Agustus 2022   09:30 Diperbarui: 27 Agustus 2022   09:30 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belajar Membuat Film, Video bersama IGI Jabar

Pada tanggal 26 Agustus 2022, IGI Jabar mengundang para guru untuk ikut festival dalam membuat film atau video melalui daring bisa diikuti oleh guru, orang tua, siswa, praktisi dan masyarakat.

Acara dipandu oleh Amran Halim selaku moderator dan didampingi narasumber yang hebat pak Doddy menyampaikan tentang Materi Teori Kepenulisan dan Pak Nurman Hakim menyajikan tentang Teori Pembuatan Film.

Belajar buat video, film dan membuat resensinya bisanya melihat teorinya dari mbah google sekarang bisa ikutan dengan IGI Jabar tentir 32 JP...belajar biaa dimana saja dengan siapa saja ayo gabung dengan berbagai komunitas pasti disitu ada jalan , silaturahmi menambah kebaikan, berbagi melalui ilmu tak ada ruginya, ayo ikutan ada offline dan daringnya.

Jika video atau film yang akan kita buat viral ada beberapa trik dan tipsnya, ada beberapa pendapat sebaiknya disebarkan disekitar komunitas yang kita punya, ceritanya unik, sederhana dan mrngalir atau yang sedang diminati oleh masyarakat...contoh dalam imajinasi saya kita buat Cafetaria Sambo...dengan segala persoalan hidup yang indah maupun yang kelam apa ini juga bisa jadi cerita menarik...hmm coba kita pikirkan jangan takut mencoba...hayuk dimulai.

Penulis menyampaikan belajar bahasa Indonesia dengan pentas drama dan ini kejadian dari sang anak yang bersekolah di sekolah alam...seru padahal anaknya yang ikutan belum bisa baca tapi hanya latihan dengan mengulang kata2 yang tertulis dalam naskah drama..

Dengan kostum2 sederhana ...kalau tidak salah judulnya Pangeran Kodok. Buat anak saya yang kelas 1 SD pengalaman ini luar biasa dan akan menjadi kenangan walau kostum dibuat emanya cukup ribet...pas dikonfirmasi oleh penyaji salah satunya Pak Doddy beliau menyatakan bahwa dalam diri manusia ada sisi loden yaitu belajar sambil bermain dan menurut beliau ini bisa dilakukan dari jenjang sd, smp s.d sma , seharusnya kegiatan ini bisa dipertahankan karena ternyata metode ini bisa mencegah bullying karena ekspresi anak2 bisa tersalurkan dalam memerankan peran2 antagonis atau peran yang sesuai dengan karakter anak yang terlibat...seru khan jadi perlu kolaborasi antara guru, peserta didik dan masyarakat yaitu ortu, masyarakat.

Ada juga pertanyaan teknis tentang peralatan yang dibutuhkan untuk membuat film2 sederhana tapi penjelasannya adalah pada saat edisi berikutnya .

Apa perbedaan script, skenario dan naskah? Ternyata untuk script dan skenario itu sama saja artinya untuk persiapan pembuatan film sedangkan naskah drama  adalah untuk theater.

Cerita dari seorang anak SMA bernama Hajaturrachman dari Man 4 Cirebon. Dahulu ketika dia duduk di  smp yang sudah bisa membuat script naskah tetapi ketika akan disajikan dalam bentuk pentas drama aktor/aktrisnya sulit menerjemahkan naskah yang dibuatnya...akhirnya sang penulis mencoba mendeskripsikan sebatas kemampuan yang dimilikinya dan berhasil...keren khan. 

Pertanyaannya bagaimana membuat script naskah yang mudah dilahamj olehpara pemain ternyata menurut pak Nurman untuk pembuatan naskah harus detil contoh ketika seorang kakek sedang menyeruput kopi ...kondisi ini harus dijelaskan secara detil waktunya pagi...jika diluar ada penggambaran bayangan sesuai gerak matahari jika verah begitu pula jika mendung jadi perlu penggambaran detil...duduk sendirikah atau berdua atau ada binatang yang diamatinya atau hal2 lingkungan yang perlu penggambaran...rumah kayu, dipan , suasana pedesaan dll...( penjelasan contoh adalah ilustrasi penulis)

Salam untuk para guru hebat di seluruh nusantara, belajar dan terus belajar untuk generasi emas Indonesia.

Menurut Pak Doddy, Untuk menerjemahkan novel atau sebuah cerita yang ditulis oleh seseorang secara etika tetap harus ijin dengan penulisnya tetapi bagi dia yang banyak menghasilkan berbagai naskah puisi jika ada yang ingin menggunkan naskahnya tidak masalah karena karya2 saya dari sang pencipta, dan baginya ada yang mengambil naskahnya tidak masalah. Ada pesan terakhir dari beliau bahwa untuk membuat film yang keren harus banyak melakukan riset untuk pra produksi.

Untuk menghasilkan film yang hebat sangat didukung oleh skenario yang baik dan sang sutradara mampu menginterpretasikan skenario itu dengan unsur lainnya yang terlibat  tentunya selera penonton juga ikut mempengaruhi.

Untuk menjadi penulis skenario yang baik harus melakukan pendalamanpra riset dan belajar dari penulis naskah theater.

Ada pertanyaan dari Bapak Syaiful Anam dari Kuningan , ketika beliau membaca novel ayat-ayat cinta jadi.memunvulkan imajinasi saya tetapi ketika novel itu difilmkan ternyata tida sesuai dengan imajinasinya . Dan tanggapan dari pak Doddy adalah ketika film yang dibuat berbasis novel berbeda dengan yang tertuang di film karena dipengaruhi oleh imajinasi dari sang sutradara dan ini wajar saja terjadi yang penting pesan yang akan disampaikan diterima oleh khalayak atau penontonnya dan ini yang penting.

Alhamdulillah walau pelatihannya malam tak mengurangi semangat kami untuk belajar terimakasih IGI Jabar terus berikan pelatihan yang dibutuhkan para guru dan praktisi pendidikan lainnya agar belajar jadi asyik seru dan tidak membosankan dan jangan salah siapa tahu lahir aktor2 hebat dari tangan-tangan para guru hebat ini.


Depok, 27 Agustus 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun