Bulan Juli 2021, Kemendikbud Ristek Dikti menyarankan untuk melaksanakan PTM terbatas, inipun dilakukan berdasarkan ijin pemda setempat, ijin orang tuadan situasi kondisi wilayah setempat terkait lonjakan covid 19.
Acara ngopi bareng sahabat SD dipandu oleh Kakak cantik yaitu Mbak Laila Machfudhotin dari Direktorat SD, dengan memghadirkan beberapa orang tua yang saat ini sedang bertugas belajar di luar negeri untuk dijadikan narasumber untuk menceritakan pengalaman belajar di masa pandemi. Narasumber pertama adalah Bapak Yohan yang menempuh pendidikan Ph D di Inggris dan Kedua adalah Mbak Ade yang sudah selesai menempuh Phd nya di Australia dan Ketiga adalah Mbak Anna yang mendampingi suaminya yang saat ini berkuliah di Illonois Amerika.
Ada beberapa hal yang menjadi pertanyaan dan harus diperhatikan antara lain :
1. Bagaimana pelaksanaan PTM di sekolah ?
2. Strategi Pembelajarannya di masa pandemi?
3. Pesan Untuk Seluruh Guru dan Ortu di Indonesia dalam rangka persiapan PTM?
Penulis mencoba menyimpulkan beberapa hal yangperlu kita cermati ketika PTM akan segera dilaksanakan :
a. Protokol Kesehatan tetap dilaksanakan , untuk di Amerika berdasarkan pengalaman mbak Anna karena menggunakan fasilitas bus sekolah kondisi anak tertera pada name tage siswa yang menggambarkan kondisi fisik siswa dan supir jemputan sekolah mengukur suhu tubuh siswa, sedangkan berdasarkan pengalaman pak Yohan, anak2 dipecah menjadi per kelompok untuk mudah mendeteksi dan menjaga sosial distancing. Ortu dan siswa diberikan pilihan untuk mengijinkan anaknya mengikuti luring atau daring.
b. Ada jadual yang disusun oleh sekolah dengan berdasarkan shift tertentu dan mencegah kerumunan masing-masing kelas terjadual .
c. Menggunakan masker dan melakukan waktu  pembelajaran terbatas.