Mohon tunggu...
Diah Artifah
Diah Artifah Mohon Tunggu... -

Reading lovers :*

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penerus Bangsa, "Ngelem"

12 Juni 2013   08:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:09 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13710021531964413527

Penerus Bangsa,"Ngelem"

Kira-kira kegiatan apa yang cocok untuk anak usia untuk anak usia SD? bermain, belajar dan mendapatkan contoh yang baik dari lingkungan sekitarnya, tapi apa jadinya jika di usia yang sangat dini itu mereka telah dikenalkan dengan “ngelem”“ngelem”yang saya maksud di sini bukanlah kegiatan merekatkan dua benda yang terpisah tapi ini adalah istilah yang sering dipakai oleh para anak jalanan. “Ngelem” atau yang biasa  disebut mabuk lem ini kini bukan saja dicandu oleh para anak jalanan berusia dewasa tapi sudah mulai dicandu anak seusai SD, kisaran umur 7 – 9 tahun. Sangat memprihatinkan bukan? Melihat anak seusia adik, keponakan atau bahkan anak kita yang telah terjebak dalam                kegiatan berbahaya ini.

Seberapa bahayakah mabuk lem ini? Di dalam lem (aibon), lem yang biasa mereka gunakan untuk mabuk lem terkandung zat-zat kimia yang sangat berbahaya, seperti toluena. Apa itu toluena? Toluena adalah pelarut yang mudah masuk ke kulit/mudah dihirup yang berdampak merusak sistem saraf, paru-paru, ginjal, jantung, hati dan sistem tulang dan berakibat kematian.Walaupun hanya dihirup sekali tapi jika si pecandu menghirup melewati ambang batas toleransi tubuh, ia akan mati mendadak. Efek jangka pendek yang dapat dirasakan pemakai adalah mual, muntah hebat, dehidrasi hingga hilang kesadaran. Meskipun “ngelem” bukanlah kegiatan yang dapat ditindak pidana seperti narkoba atau miras tapi mabuk lem memberikan dampak yang tidak main-main bagi pecandunya.

Sungguh miris melihat anak-anak ini, mereka telah terjerumus dalam kegiatan yang mereka tidak tahu zat berbahaya apa yang terkandung di dalam benda yang mereka hirup. Mereka tidak tahu pasti dampak dari mabuk murah ini. Lalu siapa yang akan peduli dengan mereka? Ini adalah tugas tambahan untuk pemerintah, menyelamatkan penerus bangsa, memberi masa depan yang cerah untuk Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun