Mohon tunggu...
Diah Aliya
Diah Aliya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Suka nulis nulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

KKN Pulang Kampung, Mahasiswa Undip Tingkatkan Pola Hidup Sehat Anak serta Ajak Masyarakat Perangi Hoax di Desa Troso

6 Agustus 2020   09:54 Diperbarui: 6 Agustus 2020   09:43 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perijinan dan survey bersama Kepala Desa Troso (Dokpri)

Troso, Kabupaten Jepara, 6 Agustus 2020 - Pandemi Covid-19 telah menyasar seluruh dunia, tak terkecuali Negara Indonesia. Adanya pandemi ini mengakibatkan terganggunya kehidupan masyarakat. Namun, hal itu bukan menjadi halangan bagi Universitas Diponegoro untuk tetap menerjunkan mahasiswa KKN di berbagai daerah.

Kuliah Kerja Nyata Tim II Universitas Diponegoro Tahun 2019/2020 tetap dilaksanakan di tengah pandemi yang meradang. Pelaksanaan KKN tentunya disesuaikan sedemikian rupa sehingga bisa berjalan dengan lancar dan aman. Mahasiswa melaksanakan kegiatan KKN di kampung halaman masing-masing, program kerja yang dilakukan merupakan program kerja mandiri yang disesuaikan dengan bidang studi masing-masing mahasiswa sekaligus sebagai upaya pencegahan Covid-19, selain itu program yang dijalankan juga harus mendukung perwujudan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

Kabupaten Jepara merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang menjadi tempat pelaksanaan KKN Pulang Kampung ini. Sebanyak 84 mahasiswa Undip yang tersebar di 15 kecamatan di Jepara melaksanakan program KKN nya di desa masing-masing dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Diah Aliyatus Saidah (21), merupakan salah satu mahasiswa Undip dari Departemen Statistika yang melaksanakan program KKN nya di Kabupaten Jepara. Perempuan yang akrab disapa Aliya ini melaksanakan program KKN nya di Desa Troso, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara. Menurutnya, KKN di desa sendiri tidak membuatnya patah semangat, justru momen ini dimanfaatkannya untuk mengeratkan hubungan dengan tetangga dan teman-teman masa kecilnya, serta sebagai salah satu cara mengenal lebih dalam desa kelahirannya itu.

Pada minggu pertama, Aliya dan beberapa temannya yang tinggal di desa yang sama mengawali kegiatan KKN dengan melakukan perijinan dan survey kepada Petinggi (Kepala) Desa Troso. 

Bapak Abdul Basir selaku Petinggi Desa Troso menyambut baik maksud dan tujuan dari mahasiswa-mahasiswa tersebut. Beliau berpesan agar pelaksanaan KKN dilaksanakan sesuai protokol kesehatan dan tetap memperhatikan norma-norma yang berlaku. Selain itu, beliau berharap agar keberjalanan KKN bisa berjalan dengan lancar serta memberikan manfaat bagi masyarakat.

 Setelah mendapatkan ijin dari kepala desa setempat, Aliya dan teman-temannya melakukan wawancara dengan tim relawan Covid-19 Desa Troso, dari hasil wawancara itu didapatkan informasi bahwa sampai tanggal 7 Juli 2020 telah ditemukan 14 pasien positif Covid-19 di Desa Troso, dari 14 pasien tersebut 2 pasien telah meninggal dunia, 1 pasien dirawat di rumah sakit, dan 11 lainnya masih melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. 

Selain itu, Bapak Arif selaku sekretaris tim relawan Covid-19 Desa Troso menyebutkan bahwa beberapa bantuan telah disalurkan kepada warga yang terdampak pandemi ini, beberapa himbauan juga sudah disampaikan ke masyarakat sebagai upaya pencegahan Covid-19 di Desa Troso.

Survey dan wawancara dengan Tim Relawan Covid-19 Desa Troso (Dokpri)
Survey dan wawancara dengan Tim Relawan Covid-19 Desa Troso (Dokpri)
Bukan hanya dengan tim relawan Covid-19, para mahasiswa itu juga melakukan wawancara dengan warga sekitar dan tokoh masyarakat. Dari hasil wawancara tersebut, Aliya menyebutkan bahwa masih banyak masyarakat yang mengabaikan himbauan pemerintah dan memiliki stigma negatif terhadap masyarakat yang terdampak virus ini. Selain itu, Aliya juga menuturkan bahwa banyak masyarakat yang masih termakan berita hoaks Covid-19, hal ini menurutnya dikarenakan masyarakat belum bisa menyaring berita yang beredar luas.

Wawancara dengan warga sekitar (Dokpri)
Wawancara dengan warga sekitar (Dokpri)

Hasil dari survey potensi desa oleh para mahasiwa itu adalah kain tenun troso serta ukir kayu masih menjadi produk unggulan masyarakat di Desa Troso. Menurut mereka, masyarakat Desa Troso mengalami penurunan ekonomi akibat adanya pandemi Covid-19 yang mengakibatkan pembatasan berskala besar, sehingga proses distribusi kain menjadi terhambat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun