Mohon tunggu...
Diah A. Esfandari
Diah A. Esfandari Mohon Tunggu... Dosen - Pengamat film dan media sosial

You might also know me as Diah_WSC. Pernah jadi peneliti film horor Indonesia tapi sekarang konsen ke romance scam (what a life!)

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Menyoal Masalah Romance Scam dan Hubungannya dengan Bulan Desember

15 Desember 2019   23:30 Diperbarui: 16 Desember 2019   00:21 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tadinya mau membiarkan masalah romace atau love scam ke para pihak berwajib atau para ahli di bidang psikologi.  

Namun, apa daya, setelah melihat banyaknya korban yang betebaran di dunia maya dari hari ke hari (bahkan dari detik ke detik) saya tidak tahan juga untuk mengedepankan (menyoalkan) masalah Romance Scam. 

Seperti yang kita ketahui, bulan Desember adalah bulan yang membuat hati sedih (karena banyak resolusi yang gagal terealisasi) tapi juga senang sekaligus (karena impian dan harapan untuk tahun-tahun selanjutnya dapat di masukkan ke dalam list yang baru).  

Istilahnya, bagi yang masih berbadan subur (seperti saya) masih ada kesempatan untuk mengecilkan 'sedikit' ukuran pinggang sebelum bulan Februari 2020 (ahai!).  Bagi yang belum menemukan jodohnya, ada harapan untuk menemukannya di bulan Desember ini.  

Kenapa? Menurut mbah Google, bulan Desember adalah bulan yang penting untuk masyarakat sosial (seperti kita) karena ia adalah bulan ceremonies (seremoni / perayaan).  Ada banyak 'perayaan' di dalam bulan Desember yang membuat kita jadi (mau tidak mau) bercermin dan/atau refleksi diri. 

Bombardir berbagai iklan dan film-film bertemakan Christmas baik di dunia nyata maupun di dunia maya, membuat hati yang tadinya tegar -- kuat -- sabar menjadi rentan -- sensitive -- dan berharap-harap.  

Mohon maaf, sebelum saya lanjutkan, saya hanya ingin memberitahu bahwa saya adalah seorang Muslim tapi saya suka dengan lagu-lagu Natal ataupun film Hallmark.  There, I've said it! Please don't judge me.  Jadi, boleh dibilang, saya adalah 'korban' iklan-iklan bertemakan keluarga dan happily ever after-nya berbagai film di bulan Desember.

Lalu, apa hubungannya bulan Desember dengan Romance Scam?  Begini, berbagai penelitian menunjukkan bahwa gadget atau aplikasi yang kita gunakan saat ini digunakan sebagai media untuk berkomunikasi dan berinteraksi.  

Karena, untuk bertemu secara langsung (tatap muka) di jaman yang serba cepat dan online menjadi hal yang langka.  Mau tidak mau, untuk memenuhi dasar kebutuhan manusia dalam berinteraksi dengan sesama saat ini, adalah dengan penggunaan gadget dimana handphone adalah salah satunya.

Lalu sekali lagi, apa hubungannya Romance Scam dengan bulan Desember? Hayolah! Di bulan Desember ini yang penuh dengan tanggal merah di berbagai belahan dunia (karena memang bulannya seremoni / perayaan) atau karena ia memiliki tanggal 'keramat' yaitu: 31 Desember...maka ada 'keinginan' -- 'kecederungan' dan bahkan 'impian' untuk dapat merasakan happy ending dan perasaan joyeux (senang) yang dapat memenuhi relung hati paling dalam.  Jadi? Saat perasaan dan emosi mengontrol tindak-tanduk kita, maka logika dikesampingkan.  Disitulah bahayanya.

Para scammer atau penipu online paham akan celah itu, sehingga mereka menggempur dan menyerang (siapa saja baik itu pria ataupun wanita) yang bisa dijadikan target mereka selanjutnya.  

Para romance scammer yang (malahan) lebih jago dalam mendeteksi para bucin (budak cinta) dan pria ataupun wanita yang kesepian, akan bekerja non-stop bahkan lembur untuk bisa menguras habis harta dari para pria dan wanita malang tersebut.  

Buktinya, berdasarkan data dan aduan terbaru ke WSC (Waspada Scammer Cinta) #feydown dalam waktu 3 minggu saja (awal Desember sampai dengan minggu ke 3nya) ada 'korban' yang mentransfer uang ke romance scammer sebanyak Rp. 33 juta.  Bisa dibayangkan? Seminggunya berarti mentransfer Rp. 11 juta. 

Tapi, apakah para pria dan wanita yang menjadi 'korban' memang bisa dikategorikan 'malang'?  Tergantung dari kasusnya, dan mungkin itu akan saya bahas pada pembahasan selanjutnya.  

Untuk saat ini, saya hanya ingin memfokuskan pada Hubungan Romance Scam dengan bulan Desember.  Dengan begitu, apabila ada yang bertanya, "kenapa bulan Desember jadi makin banyak korban yang tertipu ya?" Jawaban saya...ya itu tadi, diatas.  Semoga cukup mejelaskan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun