Mohon tunggu...
Diabetalife
Diabetalife Mohon Tunggu... Freelancer - Catatan harian hidup dengan Diabetes Tipe 2

Diabetalife adalah sebuah blog yang berisi catatan-catatan saya seputar penyakit Diabetes Tipe 2. Blog ini dibuat sebagai wadah untuk menuliskan cerita, rangkuman belajar, dan pengalaman saya dengan Diabetes Tipe 2.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Apa Benar Ada Diabetes Basah dan Kering? Berikut Penjelasannya

27 Mei 2020   17:50 Diperbarui: 27 Mei 2020   17:53 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Misalnya saja karena kadar gula darah yang terus-menerus tinggi dan perlahan-lahan merusak jaringan pembuluh darah. Rusaknya pembuluh darah ini mengakibatkan terputusnya aliran nutrisi dan oksigen ke jaringan tubuh yang akhirnya membuat jaringan tubuh tersebut mati.

Gangrene basah dan Diabetes

Gangrene yang disebabkan oleh infeksi disebut dengan gangrene basah. Ini biasanya muncul ketika luka yang belum sembuh terinfeksi oleh bakteri. Pembengkakan yang terjadi saat tubuh melawan infeksi tersebut menyebabkan terputusnya aliran darah di sekitar luka dan menimbulkan gangrene.

Pada orang dengan Diabetes, gangrene basah bisa menjadi masalah serius terutama bila daya tahan orang tersebut tidak dalam kondisi baik untuk melawan infeksi. Pada berbagai contoh kasus yang saya temui di Internet, gangrene basah biasanya menyerang kaki dan bisa berawal dari luka kecil seperti bisul di kaki. Selain itu, gangrene basah lajunya lebih cepat dan dapat menyebabkan kematian karena sepsis. 

Menangani gangrene

Pada kasus gangrene berat, amputasi merupakan langkah akhir yang biasanya diambil. Oleh karenanya, penting bagi kita untuk mengenali gejala-gejalanya dan segera konsultasikan ke dokter untuk menentukan langkah yang sebaiknya diambil.

Untuk gangrene yang tidak begitu berat, ada beberapa cara yang mungkin direkomendasikan oleh tenaga kesehatan profesional, diantaranya:

  • Operasi/bedah, bertujuan untuk memperbaiki jaringan darah yang rusak atau mem-by-pass jaringan tersebut.
  • Antibiotik, ditujukan untuk melawan infeksi namun dengan catatan bahwa gangrene yang menimpa masih ditahap awal dan belum ada kerusakan jaringan darah yang signifikan.
  • Terapi hiperbarik, berfungsi untuk menyuplai oksigen murni ke tubuh dengan berada di dalam tabung bertekanan tinggi. Terapi ini merangsang pertumbuhan sel-sel baru dan memperbaiki sel-sel yang rusak. Hiperbarik tidak terbatas untuk menangani luka saja, tapi juga bisa untuk stroke, vertigo, diabetes, bahkan kecantikan. Di Indonesia tidak banyak fasilitas hiperbarik yang tersedia, tapi salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan menghubungi dokter spesialis hiperbarik seperti dr. Erick Supondha, MKK(DHM), DMAC.
  • Terapi belatung, terapi ini terbukti cukup efektif karena belatung akan memakan jaringan yang mati dan mengeluarkan cairan anti bakteria yang dapat membantu melawan infeksi. Perlu diperhatikan bahwa terapi belatung tidak bisa dilakukan sembarangan dan harus dengan pengawasan dokter. 

Setelah bergabung dengan sejumlah grup Diabetes di Facebook, saya menemukan istilah Diabetes basah dan Diabetes kering yang cukup menarik perhatian. Karena ingin tahu lebih jauh, saya pun mencoba mencari tahu apakah benar ada karena ternyata banyak juga produk yang dipasarkan untuk mengobati Diabetes basah dan kering.

Dari hasil penelusuran, saya tidak menemukan literatur yang meyakinkan kalau Diabetes basah dan kering itu ada. Justru Diabetes yang selama ini diketahui, yaitu Tipe 1 dan Tipe 2, adalah tipe Diabetes yang dikenal di seluruh dunia dan diakui oleh dunia medis internasional.
Saya menduga istilah Diabetes basah dan kering didasarkan pada hasil observasi terhadap gangrene. Sebuah kondisi serius yang disebabkan oleh matinya jaringan tubuh karena tidak lagi menerima aliran darah yang disebabkan oleh rusaknya pembuluh-pembuluh darah di sekitar jaringan tubuh yang bersangkutan.

Dari pengalaman ini saya berpikir bahwa kita perlu untuk selalu menerapkan asas kehati-hatian. Karena dengan kondisi yang kita miliki, kita akan lebih mudah terbawa perasaan dan mudah percaya dengan hal-hal yang belum tentu benar adanya. Sebuah reaksi yang natural dan manusiawi sebenarnya.

Meskipun begitu, kita harus tetap mengelola ekspektasi dan mencoba untuk berpikir rasional. Terutama saat dihadapkan dengan berbagai promosi produk yang diklaim bisa menyembuhkan apa yang kita alami. Saya rasa ini penting, karena pada akhirnya keputusan tetap ada di tangan kita dan kita jugalah yang akan merasakan manfaat ataupun kerugiannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun