Mohon tunggu...
Cerpen

Kehamilanmu Tanpa Menikah karena Aku

7 Desember 2018   08:44 Diperbarui: 7 Desember 2018   09:19 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Entah setan apa yang telah merasuki antara aku dan dirimu, sehingga birahimu mampu membuatku gelap mata dan akhirnya melakukannya. Itu karena aku cinta, menyanyangimu dengan segenap lara serta ekspektasiku untuk memilikimu yang tak mampu kuungkapkan dengan sebaris kata "I love you" semata.

Bukan hanya itu, semuanya terlakukan bukan pula atas kehendakku, tapi maumu. Keinginanmu yang selalu memaksaku, seolah meraung meminta kepuasan birahi dari balik jendela. Sejujurnya sudah cukup lama aku mendengar suara itu, tapi hatiku selalu berbisik untuk menolak menjawab desakanmu.

Kini, peristiwa itu telah beberapa bulan berlalu. Perlakuanku padamu sepertinya tak bisa lagi disembunyikan. nampak postur tubuhmu mulai berbeda, yah perutmu mulai membuncit dengan mangandung buah hati.

"Apa yang harus aku lakukan ya Allah..."

Melihat kondisimu membuatku menjadi manusia paling berdosa di dunia ini. Namun apa daya, aku tak bisa bertindak terlalu jauh. Sebelumnya aku telah menyampaikan hal ini kepada ibu, tapi ibu tak mau mengerti, tak mau menghiraukan penjelasanku yang dianggapnya bertele-tele. "Mau memberinya makan? Waras kamu? Kita saja jarang makan.... Apalagi kalau mengurusinya, biarkan saja, semua itu terjadi karena salahnya sendiri!" Hanya itu yang disampaikan ibu kepadaku. Lalu aku harus berbuat apa? 

Tenang saja, aku akan menjagamu sampai diri ini harus pergi keluar kota. Karena aku harus menyelesaikan kuliah.  Satu pesanku selepas kita berpisah, jangan sampai engkau melalaikan tugasmu menjaga calon buah hati, tunggulah aku kembali.

Maafkanlah diri ini ya Allah!

 Maafkan aku Maya yang terpaksa meninggalkanmu, sedang kondisimu yang cenderung lemah karena harus mengandung calon buah hati. 

Maafkan aku yang telah melakukannya, bukan karena aku tak mau bertanggung jawab, tapi inilah kodrat kita, kodrat Tuhan yang menciptakan kau dan aku dengan banyak hal yang berbeda. Aku tahu dirimu yang kini hidup sebatang kara, setelah berpisah dari kedua orang tua beberapa tahun lalu. 

 Tak akan lama Maya. Setelah sebulan aku mengejar cita di ibu kota, aku akan segera kembali menemuimu. Menemui dirimu dan calon buah hati yang ada dalam perutmu. Karena biar bagaimanapun aku adalah manusia, aku adalah pria yang punya rasa tanggung jawab. 

Janganlah mengaggap kehamilanmu itu adalah sebuah kesalahan, anggaplah sebuah anugerah Tuhan yang memiliki hikma di belakangnya. Saya pikir ini bukanlah sebuah dosa,  tak usah malu, karena ini adalah jalan Tuhan yang telah digariskan kepadamu, sama dengan mereka-mereka yang ada di luar sana. Tak usah pula dengan menikah, itu tak penting bagimu! Berbeda dengan manusia yang merajut asmara dengan harus melalui proses pernikahan, Jika memang ada manusia yang melakukan hal yang sama denganmu berarti mereka juga binatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun