Mohon tunggu...
Zulkarnain
Zulkarnain Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Kisah Ibu

22 Desember 2018   21:48 Diperbarui: 23 Desember 2018   04:58 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah ini ku sampaikan atas kejadian beberapa tahun yang lalu saat pulang kampung, di masa liburan setelah ujian akhir semester.

Di rumah seperti biasa, ada saudara-saudara yang sedang berkumpul di ruang tengah, sedang asyik menonton program tv dari negara seberang.

Sedangkan Ayah juga seperti biasa, ada di warung, sedang asyik dengan pena dan kalkulatornya, membuat catatan rekapitulasi hasil transaksi harian.

Kemudian Ibu.. ku lihat Ibu sedang masuk ke kamarnya, sepertinya ingin merebahkan kepala sejenak, mengambil manfaat tidur siang.

Dan aku pun ikut mengantuk, ritme yang berbeda dibanding aktivitas yang berbeda pula saat di kampus di kota menyebabkan diriku seperti terbuai dengan suasana adem dan homey rumah. Beranjaklah pula aku ke kamarku.

Singkat cerita, aku terkejut. Saat bangun dari tidurku, tidak biasanya ada yang berbaring di sampingku, dan itu Ibu.

Kepolosanku waktu itu tidak memahami kenapa Ibu tidur di sampingku. Aku perhatikan Ibu masih tertidur dengan pulas, entah dari sejak kapan Ibu masuk ke kamarku.

Beberapa tahun setelahnya, aktivitasku semakin padat. Lulus kuliah, bekerja di luar kota, mengambil S2 di luar pulau menyebabkan waktu yang semakin terbatas untuk berada di rumah.

Saban waktu ada yang bercerita, "Ibumu sering bercerita tentangmu loh saat kau gak ada."

Ternyata kepulanganku waktu itu, menggunting kuku-kuku jari kakinya, mengoles balsem ke pelipis kepalanya, sangat membekas, diulang-ulang ceritanya ke tetangga-tetangga yang berkunjung ke rumah.

Duhai ibu.. sungguh mulia hatimu. Sangat sedikit yang kulakukan untukmu, namun sangat berkesan engkau mengingatnya, sampai dengan di akhir-akhir masa hidupmu. Baru ku sadari itu engkau lakukan karena engkau rindu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun