Mohon tunggu...
Dhiya UlHaqqi
Dhiya UlHaqqi Mohon Tunggu... Ilmuwan - Tukang Ngobrol

Psikologi Industri Organisasi, Psikologi Sosial Budaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Industri 4.0: Profesi IT Bunuh Diri?

25 Januari 2023   21:08 Diperbarui: 25 Januari 2023   21:14 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Illustrasi: TAROKICHI in Istock 

Artikel ini betujuan untuk mengeksplorasi sejauh apa para pekerja di industri dalam pengembangan perangkat lunak tanpa menyadari kelumpuhan yang terjadi dalam profesi mereka, bagaimana mereka melihat masa depan pekerjaan mereka dan bagaimana mereka mempersiapkan masa depan tersebut. 

Para profesional teknologi informasi (TI) sangat berjasa dalam mendorong perubahan teknologi, yang memengaruhi kehidupan sehari-hari, bisnis, dan model kerja kita, dan di waktu yang  sama mereka juga mempengaruhi  pekerjaan  pengembang  perangkat  lunak, yang bertanggung jawab membangun teknologi ini. Sementara profesional IT ini, membuat trobosan baru untuk otomasi yang digunakan dalam industri, di samping itu pekerjaan profesional IT ini  sangat dipengaruhi oleh alat yang mereka buat. 

Moldoveanu melakukan penelitian pada tahun 2020 kemudian mewawancarai seorang Insinyur IT, dalam wawancara tersebut Insinyur IT ini melihat bahwa teknologi menjadi trobosan baru dalam dunia model kerja mereka, membuat mereka lebih produktif dan berkembang sehingga tidak menjadi ancaman bagi pekerjaan mereka.  Menurutnya civitas IT ini juga harus  memahami  dan meng-upgrade ilmu mereka sekaligus mengikuti perubahan teknologi dan soft  skill.

Industri yang bergerak di bidang transportasi,  obat-obatan,  atau  manufaktur dll. cenderung sangat proaktif dalam mendiskusikan persoalan ini.  Disamping itu Teknologi  bangunan  industri  IT  seperti  otomatisasi  proses  robotik  dan pembelajaran  mesin,  yang bertanggung jawab  atas  otomatisasi  kerja  di  banyak  industri sehingga umumnya tidak begitu di perlukan manusia dalam proses produksi, dapat di lihat bahwa robot/mesin ciptaan mereka telah  mengganti  sifat  tradisional perangkat  lunak/keras di sebuah industri,  sementara otomatisasi  menambah  dan  bahkan  menggantikan  kebutuhan  akan  pekerjaan  manual, meskipun belum banyak menggantikan pekerjaan  pengembangan  perangkat  lunak dalam konsep otomatisasi, namun pandangan penulis melihat semakin mengubah  sifat  profesi  tersebut  akan mengurangi prevalensi  beberapa  profesi  TI  tradisional.

Alasan penulis berhipotesa adalah sebagai contoh,  terobosan  teknologi yang saat ini kita gunakan  seperti  internet  dan  IoT  dalam memprediksi dampak  kecerdasan  buatan  pada  pekerjaan  manusia, secara positif ini semua berkolerasi dalam memudahkan dan kecepetan dalam beberapa aspek kehidupan/pekerjaan, disamping itu berpotensi  menggantikan profesi yang bersifat teknis sehingga menghilangkan beberapa mata rantai mata pencaharian beberapa individu. 

Sebagian  besar  penelitian sebelumnya  menganalisis pekerjaan  yang  digantikan  oleh  otomatisasi ini, peneliti menemukan benang merah bahwa pekerjaan setiap profesi menjadi lebih menuntut, akan tetapi profesi  barupun terbentuk sehingga menjadi sebuah bidang keilmuan baru yang layak untuk di pelajari dan di uji

Teknologi bergerak begitu  cepat, baik pada dimenis komunikasi, bisnis, literatur, meliter, dll. Bahkan menjadi unik jika diperhatikan sehingga menarik minat para peneliti akademik dan internasional organisasi. dari keunikan tersebut, penulis mengutip dari Institut McKinsey yang mana mereka telah mengidentifikasi dua belas potensi teknologi yang menggangu  ekonomi, diantaranya adalah:

  • Internet  Seluler
  • Otomasi  kerja  pengetahuan
  • Internet  of Goods
  • Teknologi  Cloud
  • Robotika  Canggih
  • Kendaraan  otonom  dan  semi  otonom, 
  • Genomik  generasi
  • Penyimpanan  energi,
  • Percetakan  3D
  • Material  canggih
  • Minyak  dan  gas  eksplorasi  dan  pemulihan
  • Energi  terbarukan 

Teknologi  baru  bertanggung  jawab  atas  terciptanya pekerjaan efesiensi tertinggi di bidang IT dan teknik, hal ini terlihat dari meningkatannya permintaan untuk Analisis Data dan Sains, Spesialis Big Data, analisis Mesin, AI, Spesialis Transformasi Digital, Desainer  Interaksi  Manusia-Mesin, Spesialis  Otomasi  Proses, Spesialis Teknologi  Baru, Desainer  Layanan  atau  Solusi. Peran seperti  petugas  entri  data dan pekerjaan administrasi kemungkinan cenderung  hilang, dan digantikan oleh otomatisasi. Pemikiran analitis, berpikir kritis, kreativitas, desain dan pemrograman, pembelajaran aktif, pemecahan masalah  yang  kompleks,  dan
keterampilan  analisis  sistem  kecerdasan  emosional  diharapkan  menuntut  permintaan  yang  lebih  tinggi.

Kesimpulan yang dapat kita lihat bahwa berubahnya  teknologi oleh  Ahli perangkat  lunak sangat cepat, pada sudut pandang yang berbeda menimbulkan lebih banyak permintaan untuk profesi IT tentunya atau  dibutuhkan  konsep  keterampilan  baru. Akan tetapi persoalan asumsi pada industri 4.0 ini tidak hanya selalu pro & kontra, penulis sendiri dapat mengakses informasi berbagai literasi atas bantuan Informasi Teknologi itu sendiri seperti ProQuest, ScienceDirect,  Web  of  Science,  dan  Google  Scholar  sebagai sumber acuan argumentatif dalam melihat dimensi persoalan.

Saran dari penulis yang paling umum dalam dunia kerja untuk mengatasi meningkatnya perubahan dan perkembangan  yang semakin cepat adalah pendidikan (literasi teknis), karena pendidikan bersifat berkelanjutan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar. Penelitian  Deloitte di tahun 2019 tetang tantangan kehidupan pekerjaan, ia merekomendasikan bahwa karyawan terlibat dalam belajar, membentuk jalur karir mereka, dan mengejar jalur karir mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun