Mohon tunggu...
Puti Dhiya Salsabila Rahman
Puti Dhiya Salsabila Rahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Vaksin Covid-19 yang Beredar di Masyarakat

30 Juli 2021   19:41 Diperbarui: 30 Juli 2021   19:43 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Vaksin Covid-19 yang Beredar di Masyarakat

Virus Corona pertama kali ditemukan di China. Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia semakin bertambah hingga sekarang, sudah semestinya kita mematuhi protokol kesehatan demi keselamatan kita. Protokol kesehatan ini dilakukan agar mengurangi orang yang terpapar Virus Corona. Protokol kesehatan dimulai dengan rajin mencuci tangan, memakai masker, dan selalu menjaga jarak. Vaksin memiliki banyak manfaat yaitu, mencegah terkena Virus Corona, menghentikan penyebaran Virus Corona, membangun perlindungan tubuh, dan memperoleh kekebalan tubuh. Vaksin memiliki banyak macam diantaranya, Sinovac, Astra Zeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer, dan Novavax.

Vaksin Sinovac adalah vaksin yang pertama kali ada di Indonesia, vaksin ini dibuat oleh China. Vaksin Sinovac akan mengundang sistem kekebalan tubuh untuk mendapati virus yang sudah tidak aktif dan antibodi untuk melawannya sehingga tidak terjadi infeksi. Vaksin Sinovac disuntikkan 2 kali, pada vaksin pertama diberikan 0,5 ml dosis dan pada vaksin kedua diberikan 0,5 dosis. Jarak dari vaksin pertama ke vaksin kedua adalah 14 hari. Anak usia 12-18 tahun aman menggunakan vaksin Sinovac. Efek samping vaksin Sinovac adalah sakit kepala, bengkak di tempat bekas suntikan.

Vaksin Astra Zeneca dibuat oleh Inggris. Vaksin Astra Zeneca mengandung virus yang telah dilemahkan untuk menyampaikan ke tubuh agar menghasilkan protein yang mendatangkan respon ke sistem imun. Sehingga, tubuh bisa membuat antibodi untuk melawan infeksi yang masuk ke tubuh suatu saat nanti. Vaksin Astra Zeneca disuntikkan 1 atau 2 kali dengan 0,5 ml dosis setiap suntiknya. Jika melakukan vaksin Astra Zeneca 2 kali maka harus diberi jarak 28 hari dari suntikkan pertama. Efek samping vaksin Astra Zeneca adalah sakit kepala, tidak enak badan, menggigil, dan mual.

Vaksin Sinopharm dibuat oleh Tiongkok. Vaksin Sinopharm terbuat dari virus yang dimatikan atau bagian virus yang antigen untuk memicu respon sistem imun sehingga sistem imun mengetahui virus walaupun sudah tidak aktif. Tubuh membuat respon dengan memproduksi antibodi yang sesuai dengan kepribadiant. Vaksin Sinopharm disuntikkan 2 kali dengan 0,5 ml dosis setiap suntikannya. Jarak dari vaksin pertama ke vaksin kedua adalah 21 hari. Efek samping vaksin Sinopharm adalah tubuh lemas, bengkak dan nyeri di tempat bekas suntikan, sakit kepala, demam ringan. Vaksin ini bisa digunakan usia 18 tahun keatas.

Vaksin Moderna dibuat oleh Amerika Serikat, vaksin ini berlandas messenger RNA yang pertama kali di gunakan di Indonesia. Cara kerja vaksin ini adalah dengan cara menyuntikkan sebagian kecil kode genetik virus dan mRNA ke dalam tubuh. Kode genetik ini diperlukan oleh sel tubuh sebagai patokan untuk menghasilkan protein tertentu dari virus. Saat protein masuk ke dalam aliran darah, sistem kekebalan akan diaktifkan dan bisa mengetahui cara mengilangkan virus. Saat sistem kekebalan dihadapkan dengan virus yang sesungguhnya, dia akan mengenali virus dan menanganinya dengan cepat. Vaksin Moderna ini disuntikkan 2 kali dengan 0,5 ml dosis setiap suntikannya. Jarak dari vaksin pertama ke vaksin kedua adalah 28 hari. Efek samping vaksin Moderna adalah demam, mual, kelelahan, dan sakit kepala.

 

Vaksin Pfizer dibuat oleh Amerika Serikat. Cara kerja vaksin Pfizer adalah dengan memanfaatkan metode mRNA, yakni suatu teknik genetika khusus yang dijadikan dengan memberikan suatu unit protein paku yang berada di permukaan luar Virus. Setelah vaksin disuntikkan, sistem kekebalan tubuh akan menciptakan antibodi terhadap protein paku tersebut. Saat orang yang telah divaksin terpapar Covid, antibodi yang telah terbentuk mampu melawan virus tersebut. Vaksin Pfizer disuntikkan 2 kali dengan 0,3 ml dosis setiap suntikannya. Jarak dari vaksin pertama ke vaksin kedua adalah 21 hari. Efek samping Vaksin Pfizer adalah bengkak di kelenjar getah bening, sakit kepala, menggigil, dan demam.

Vaksin Novavax dibuat oleh Amerika Serikat. Vaksin Novavax terdapat protein sub unit yang dibuat untuk meniru protein alami pada Virus. Setelah disuntikkan ke dalam tubuh, tubuh akan terpicu oleh tubuh untuk menghasilkan antibodi yang bisa melawan virus Corona. Vaksin Novavax disuntikkan 2 kali dengan 0,5 ml dosis setiap suntikannya. Jarak dari vaksin pertama ke vaksin kedua adalah 21 hari. Efek samping Vaksin Novavax adalah nyeri atau bengkak pada tempat suntikan, kemerahan, meriang, dan demam.

Menurut data Satuan Tugas Penanganan pada 22 Juni 2021, jumlah warga Indonesia yang di vaksin sebanyak 12,5 juta orang. Jumlah orang terpapar Virus Corona ada 2.018.113 orang. Jumlah pasien yang sembuh ada 1.810.136 orang dan jumlah pasien yang meninggal dunia ada 55.291 orang. Secara umum, cara kerja vaksin adalah memasukkan antigen kedalam tubuh untuk memicu kekebalan tubuh agar jika Virus Corona yang sesungguhnya masuk ke dalam tubuh kita, tubuh sudah mengenalinya dan bisa membunuh Virus Corona. Vaksin adalah upaya pemerintah untuk memutuskan rantai penularan Covid-19 ini, tetapi yang sudah di vaksin masih bisa terpapar Virus Corona jadi tetaplah menjaga protokol kesehatan sebagai upaya untuk membantu pemerintah untuk memutuskan rantai penularan Covid-19.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun