Mohon tunggu...
Uniek Widyarti
Uniek Widyarti Mohon Tunggu... -

belajar menjadi manusia pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Melati

30 Oktober 2017   22:25 Diperbarui: 30 Oktober 2017   22:42 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semangatmu berapi api penuh ambisi. Namun tiba tiba redup...beku dan tak ber-amunisi.

Ketika itu kulihat kau tertawa sendiri....lalu berlari...

Memetik mawar yang kau katakan beraroma melati.



Kau kudekati...

Nyatanya kini matamu sembab dan cantikmu tak terlihat lagi.



#melati

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun