Mohon tunggu...
Dhita Arinanda
Dhita Arinanda Mohon Tunggu... wiraswasta -

I find inspiration from hearing a song 'Time' by 'Chantal Kreviazuk'

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Bayar Hutang Italia Jual Pulau

18 April 2014   04:32 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:32 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Krisis ekonomi Italia terlihat semakin parah, sehingga Italia pun melelang sebuah pulau di Laguna Venesia untuk menarik investor dalam rangka meringankan beban hutang mereka.

" Italy has put an island in the Venice lagoon up for auction in order to attract international funds to help ease crippling public debt. An army barracks in Trieste and a residence in Loreto – a Catholic pilgrimage site - are among those up for bidding. Investors can bid for our properties from everywhere, from New York or Dubai,” Stefano Scalera from public state property management agency Demanio told Reuters on Monday. The virtual auction will close on May 6 ". (question Moore, April 15, 2014)

Pemerintah Italia menawarkan haksewa selama 99 tahun untuk mengembangkan kembali properti ini melalui mekanisme lelang. Meski tidak ada angka resmi yang dirilis pemerintah Italia, namun mereka tengah berusaha mengumpulkan 500 juta Euro (Rp 7,9 triliun) untuk penawaran 150 properti milik negara.

Sebelumnya Italia ini juga sudah banyak menjual BUMN-BUMN mereka, seperti perusahaan energi mereka Eni dilepas senilai 2 Milliar Euro dan menyisahkan 30% saham bagi pemerintah. BUMN yalain yang dijual adalah Fincantieri 60% (Produsen kapal laut), ST Microelectronics 40%, dan Grandi Stazioni 40% (perusahaan kereta api). Target penjualan saham BUMN tersebut adalah mengumpulkan 12 Milliar Euro untuk mengurangi hutang luar negri mereka yang sudah di angka 133% dari PDB. (Dailly news, 2013)

Hal itu dilakukan Italia dalam rangka mematuhi pedoman anggaran Uni Eropa, sebenarnya Italia sendiri sudah melakukan reformasi ekonomi sejak pelantikan Perdana Mentri baru Italia Matteo Renzi, dengan mereformasi program stimulus moneter dan pengetatan di sektor birokrasi pajak. Imbas dari hal ini 10 juta warga Italia akan menikmati penurunan pajak yang dimulai awal Mei 2014 ini dan Pemerintah Italia telah menyiapkan 10 milliar euro untuk membiayai proyek ini. Dana tersebut akan diperoleh dari hasil pengetatan anggaran di sektor yang lain, serta menerima kredit dengan suku bunga yang rendah dari Uni Eropa. (Harian Corriera della Sera), tetapi hal ini sangat riskan juga mengingat defisit neraca keuangan Italia juga semakin lebar, meskipun progam tersebut dilakukan dengan tujuan menggerak-kan pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan  Dagong Global Credit Rating Co.Ltd, peringkat hutang Italia sekarang turun menjadi BBB-, dengan angka pengangguran yang besar, hutang sudah 120% dari GDP, sedangkan pertumbuhan GDP Italia cenderung stagnant/resesi, sudah tentu Investor akan menghindari negara tipikal seperti ini, karena pasti akan gagal bayar, itulah mungkin alasan Italia mengobral aset pulaunya secara mudah.

Melihat krisis di Italia ini sebenarnya ngeri juga, mengingat Italia ini 11-12 dengan Indonesia kalau masalah korupsi,seperti pajak tinggi,dan praktek mafia di birokrasi. Memang GDP Italia terbesar ketiga di eropa, tetapi di sisi lain neraca keuangan mereka defisit dalam jumlah besar dan hutang mereka juga sangat besar.

Bagi Indonesia sendiri ini akan membawa dampak yang cukup berat di sektor ekspor perdagangan, yang selanjutnya akan diikuti juga dengan menurunya harga komoditas ekspor tersebut. Ketika itu terjadi tingkat kemacetan kredit Indonesia juga akan naik, Di sisi lain yang perlu diwaspadai juga adalah penarikan dana asing yang besar mengingat investasi Italia di Indonesia ini juga cukup besar.

Sebenarnya dalam krisis Italia ini juga ada peluang bagus bagi Indonesia untuk meningkatkan kerjasama, dimana kita bisa memanfaatkan keadaan Italia dalam masalah krisis tersebut untuk belajar teknologi maju-nya, seperti otomotif, elektronok, dan bioteknologi. Mungkin Indonesia bisa membuka peluang investasi lebih besar bagi Italia di Indonesia ini dengan segala kemudahanya. Kenapa tidak teknologi canggih seperti Ducati bisa punya pabrik di Indonesia ? bukankah jika ini terjadi sebuah keuntungan bagi Indonesia, dimana bangsa ini bisa belajar banyak terhadap teknologi tinggi tersebut.
Dhita Arinanda PM

17 April 2014

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun