Mohon tunggu...
Dhini Oktavianti
Dhini Oktavianti Mohon Tunggu... Freelancer -

Jalan-jalan, Belanja, Kuliner, Belanjaa.. ^_^

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Naksir Gebetan Pun Ada Persaingan

27 September 2012   02:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:37 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ada pepatah yang mengatakan kalau "hidup itu penuh persaingan".

Waw, berat euy bahasanya. Tapi kalau dipikir-pikir memang dalam hidup kita PENUH persaingan. Tidak perlu berpikir mengenai hal yang berat-berat. Tapi yang mudahnya saja.

[caption id="" align="aligncenter" width="259" caption="bisnisukm.com"][/caption]

Saat bermacet-macet ria di tol UKI, seperi biasa, di daerah tersebut pasti macet. Nah di situlah ilham itu pun datang dan mulai bermunculan meresapi pepatah "hidup penuh persaingan".

Agak aneh kalau ada yang bilang, aku ga mau bersaing. Padahal nyatanya dia "bersaing". Bersaing dalam jenis apa dulu? Itu pertanyannya..

Sebagai pengguna angkutan umum, pastinya bis, mikrolet, metro mini, kopaja, angkot, taxi, adalah makanan sehari-hari kita. Persaingan itu benar-benar dimulai saat bis arah tujuan yang kita tuju itu banyak "fans"nya. Pasti kita berebutan naik ke bis tersebut. Ga penting mau duduk atau berdiri, yang penting bisa naik dulu. Sudah masuk bis, melihat kalau kursi bis masih nganggur kosong. Otomatis persaingan mulai datang lagi dengan penumpang lain, bersaing mendapatkan tempat duduk. Siapa cepat dia dapat, sudah menjadi slogan umum bagi penumpang angkutan umum.

[caption id="" align="aligncenter" width="315" caption="Sumber: bismania.com"][/caption]

Lalu kalau pengendara mobil pribadi bagaimana?

Sama doong, mereka juga penuh persaingan. Penuh persaingan di jalanan. Bahasa gampangnya, rebutan jalanan yang lowong dengan sesama pengendara mobil atau dengan pengendara motor, supir bis, supir angkot.

Nah, kalau pengguna bis trans jakarta?

Hampir mirip dengan keadaan kalau naik bis. Penumpangnya rebutan naik, takut ketinggalan. Intinya naik dulu. Mau duduk apa tidak, urusan nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun