Mohon tunggu...
Dhinda fatma salsabila
Dhinda fatma salsabila Mohon Tunggu... Lainnya - suka dengan hal hal yang menarik

don't give up

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ikoy-ikoyan, Yuk?

14 Agustus 2021   11:15 Diperbarui: 14 Agustus 2021   11:16 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

beberapa hari terakhir ini sedang booming tentang trend ikoy ikoyan di media sosial terutama instagram. kemunculan trend ini diawali oleh seorang konten creator bernama Arief Muhammad. nama ikoy ikoyan diambil dari nama asisten pribadi arief muhammad yaitu muhammad rizki fadhilah. cara kerja ikoy ikoyan ini adalah para followers arief muhammad yang kurang membutuhkan diminta untuk Dirrect Massage ke instagram arief muhammad. lalu diadakan seksi pemilihan siapa yang berhak mendapatkan sejumlah uang  maupun barang yang diminta oleh follower tersebut sebesar Rp500.000 hingga Rp10.000.000. orang yang beruntung akan diumumkan kemenangannya melalui story instagram arief muhammad. 

namun terjadi kontroversi terkait trend ikoy ikoyan ini. pasalnya sejumlah netizen meminta influenser atau artis lain untuk melakukan  trend ikoy ikoyan tersebut melalui DM instagram. sehingga beberapa artis merasa terganggu akan banyaknya DM dari sejumlah followers mereka. diantara artis yang menolak adalah nana mirdad, awkarin, maupun chelsea olivia. mereka menuliskan bawa tidak mau ikut trend ikoy ikoyan karena tidak ingin masyarakat indonesia menjadi suka menimta minta

terend ikoy ikoyan ini dinilai sebagai trend yang baik karena melatih masyarakat untuk  suka berbagi kepada sesama. tetapi trend ini juga berdampak negatif bagi kebiasaan masyarakat indonesia yang pada akhirnya mengandalkan belas kasihan dari seseorang agar mendapatkan uang. pemberian sejumlah uang dari trend ini kepada masyarakat dikhawtirkan tidak tepat sasaran. karena pemberi tidak tau secara pasti kondisi keuangan dan kebutuhan dari si penerima bantuan. karena banyak sekali anak muda yang menerima uang kemudian digunakan untuk top up game padahal masih banyak yang membutuhkan uang untuk  keperluan setiap hari seperti beras, minyak, dll. justru yang seperti itu malah tidak dihiraukan. 

diharapkan bagi pemberi bantuan berupa uang atau barang untuk lebih memilih stategi berbagi yang lebih baik lagi agar uang yang diberikan dapat tepat sasaran sehingga akan lebih bermanfaat bagi si penerima.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun