Mohon tunggu...
Dhina Kharisma Hari Wibowo
Dhina Kharisma Hari Wibowo Mohon Tunggu... Administrasi - dhinakhw

Pekerja Negara || Perantau sudah pulang kampung halaman || Love, Family, Movie, Book, Music, Running II #GGMU || Twitter : @dhinakhw || IG : @dhinakhw || FB : Dhina Kharisma Hari Wibowo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kehidupan itu Adil

29 Juli 2018   20:42 Diperbarui: 29 Juli 2018   20:43 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : http://www.oktobo.com

Pernahkah terlintas dalam pikiran kita tentang kehidupan, kok bisa seperti itu ya? Kok aku selalu sial ya? Kok dia selalu beruntung ya? dan lain sebagainya. Bukan permasalahan iri atau dengki ketika kita melihat kebahagiaan orang lain. Justru hal tersebut seharusnya bisa jadi acuan diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Tentang kehidupan, ada energi  yang menyelimutinya. Energi itu kekal, tidak bisa hilang atau hancur tetapi bisa berubah bentuknya. Contoh : energi listrik bisa berubah menjadi energi panas melalui setrika, energi listrik bisa berubah menjadi energi dingin melalui mekanisme mesin dalam lemari es. Di dalam kehidupan itu sendiri ada energi yang baik dan ada energi yang buruk. Contoh : saat kita menolong orang lain kita memperdayakan energi yang baik, ketika kita mencuri yang merugikan orang lain berarti kita memperdayakan energi yang buruk.

Karena sifat energi adalah kekal, maka janganlah kita merasa iri ketika ada orang lain yang mendapatkan keberuntungan, bisa jadi dia sedang mencairkan energi kebaikan yang dilakukan tempo hari. Jangan pula kita iri dengan rezeki dan kebahagiaan orang lain, tapi tengoklah kisah dibalik semuanya itu. Energi yang baik akan dicairkan oleh kehidupan dengan kebaikan pula. Begitu juga sebaliknya, ketika kita selalu sial, tidak beruntung, tidak berezeki yang bagus atau jauh dari kebahagiaan, bisa jadi itulah pencairan energi-energi buruk yang telah kita lakukan.

Memahami hukum kekekalan energi ini menjadikan kita lebih bijak dalam melihat cakrawala kehidupan. Kita bisa memproyeksikan kehidupan seperti apa yang ingin kita lalui. Kalau kita tidak ingin terusik dengan kenyamanan kita, janganlah kita lantang mengusik kenyamanan orang lain. Tetapi, tidak selalu keburukan A selalu dibalas dengan keburukan A, bisa jadi keburukan B, C, atau D,E. Begitu pula dengan kebaikan, kebaikan A tidak  selalu dibalas dengan kebaikan A. Dan pencairan energi baik dan energi buruk ini tidak pasti hari ini, ada saja hari yang pas untuk pencairannya. Bisa satu hari, dua hari, satu minggu, satu tahun, dua,tiga, sepuluh tahun atau saat kita afterlife (kiamat, hari pembalasan).

Kehidupan itu adil, tergantung kita memilih mau kehidupan yang seperti apa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun