Mohon tunggu...
Dhimas Raditya Lustiono
Dhimas Raditya Lustiono Mohon Tunggu... Perawat - Senang Belajar Menulis

Perawat di Ruang Gawat Darurat | Gemar Menulis | Kadang Merasa Tidak Memiliki Banyak Bakat

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Corona Memang Musibah, Namun Ada Hal yang Bisa Kita Pelajari

13 Juli 2020   17:08 Diperbarui: 13 Juli 2020   17:00 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
picture from : kdrv.com

Memasuki bulan keempat wabah pandemi corona membuat kita stress baik fisik, psikis ataupun ekonomi. Sadar atau tidak bahwa beberapa bulan ini kita semua terdampak oleh sesuatu yang tak tampak.

Aktifitas belajar mengajar bahkan sampai sidang skripsi, mau tidak mau harus dilakukan secara daring. Hal ini dilakukan demi meminimalisir kontak antar manusia yang meningkatkan resiko penularan covid-19.

Namun, bukan berarti musibah pandemi ini tidak memberikan pelajaran kepada manusia yang ada di Bumi, dimana pelajaran ini akan melatih kita memiliki kemampuan dasar manusia dalam beradaptasi.

Berikut ini pelajaran yang bisa kita petik selama pandemi covid-19 :

Tidak Gengsi, gengsi memang keren tapi gengsi bukanlah sesuatu yang mengenyangkan. Selama pandemi tak jarang kita melihat teman kita mulai berjualan aneka macam barang, entah sebagai reseler atau dropshipher. Bahkan Pizza Hut saja sudah mulai membuka lapaknya di pinggir jalan agar arus kas perusahaan waralaba tersebut tetap berputar. Perusahaan besar saja rela menurunkan gengsi untuk menjemput pundi-pundi rupiah yang mungkin didapat.

Selama pandemi kita-pun dituntut untuk berhemat dan tidak membeli kendaraan roda 4 karena adanya penurunan daya beli secara berjamaah. Pandemi covid-19 telah mengajarkan kepada kita untuk membeli barang yang kita butuhkan, bukan karena gengsi semata.

Peduli Kesehatan, covid-19 telah mengharuskan manusia untuk mematuhi protokol kesehatan dimanapun berada, seperti menjaga jarak (physical distancing), rajin cuci tangan hingga penggunaan masker. Kita-pun dipaksa untuk memahami kenapa harus rajin cuci tangan meski tidak ditawari makan dan kenapa harus menjaga jarak ketika memasuki fasilitas publik.

Penggunaan masker sendiri merupakan bentuk kesadaran pribadi dalam menjaga kesehatan diri dan kepedulian kita terhadap kesehatan orang lain yang ada di sekitar kita. Masker mungkin menjadi perkara yang terkesan sepele, namun penggunaan masker dengan benar tentu saja memiliki peran vital dalam memutus mata rantai penularan covid-19.

Disiplin, pernah dengar ada aturan yang menyebutkan bahwa siapapun yang tidak mengenakan masker maka akan dihukum? Entah itu hukuman fisik atau hukuman denda? Nah terlepas dari keefektifan aturan tersebut. Sudah pasti kita diwajibkan untuk disiplin terhadap diri sendiri. Kedisiplinan kita dalam mematuhi protokol kesehatan tentu sangat berperan dalam mempercepat suatu wilayah terbebas dari covid-19.

Teknologi Penting Untuk Dikuasai, Selama pandemi tentu kita tidak asing dengan istilah webinar yang kerap menghiasi dunia maya. Selain itu Meeting, sidang skripsi hingga silaturahmi bisa dilaksanakan secara daring.

Kita-pun sempat terhenyak oleh beberapa pusat perbelanjaan yang terpaksa merumahkan beberapa karyawannya. Selama PSBB aktifitas perbelanjaan sempat terhambat. Dari kejadian tersebut aktifitas jual beli secara daring masih memiliki peluang untuk memutar arus kas.

Di internet perusahaan besar dan UKM memiliki kesempatan yang sama untuk menjalankan bisnisnya. Siapa yang mampu menguasai pasar online, maka dialah yang akan mendapatkan keuntungan. Tak peduli perusahaan besar atau perusahaan rintisan yang berkantor di rumah kontrakan.

Selama wabah ini belum berakhir, kita masih bisa berkomunikasi dan bekerjasama dengan teman kita tanpa harus bertemu secara langsung. Perkembangan teknologi ini haruslah dimanfaatkan untuk hal yang produktif, misalnya untuk bisnis atau mengikuti kursus singkat.

Wabah covid-19 memang menjengkelkan, virus yang tak terlihat ini tidak hanya merusak status kesehatan suatu wilayah, tetapi juga ekonomi, sosial dan masih banyak sektor yang lainnya.

Pandemi ini membuat kita untuk tidak boleh sombong atau merasa diri paling sehat atau paling hebat. Pandemi ini justru mengajarkan bahwa yang terkuat adalah siapa yang mampu beradaptasi dan berkolaborasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun