Mohon tunggu...
Dhimas Raditya Lustiono
Dhimas Raditya Lustiono Mohon Tunggu... Perawat - Senang Belajar Menulis

Perawat di Ruang Gawat Darurat | Gemar Menulis | Kadang Merasa Tidak Memiliki Banyak Bakat

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama FEATURED

Kebingungan Orang Indonesia Memanggil Perawat Laki-laki

5 Juni 2020   09:54 Diperbarui: 8 Maret 2022   22:14 181800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi perawat laki-laki. (sumber: pixabay.com/Dimhou)

Beberapa teman sejawat saya juga mencoba mengkampanyekan diri untuk disebut dengan panggilan Ners, sebuah kata yang diserap dari bahasa inggris Nurse lalu di-Indonesiakan sebagai Ners. Sebutan ini juga ditujukan kepada Sarjana Keperawatan yang telah menamatkan pendidikan profesi Ners.

Namun lagi-lagi, kampanye ini tidak ngena di benak masyarakat Indonesia yang masih mengonsumsi sinetron dan liga dangdut. Tetap saja masih banyak masyarakat yang menyebut perawat perempuan sebagai suster dan perawat laki-laki dengan sebutan yang cenderung asal bunyi, mulai dari dok, mas suster, atau hanya mas-mas.

Pernah suatu kali setelah saya menyelesaikan tindakan jahit luka, ada salah satu keluarga pasien yang menanyai saya, kurang lebih seperti ini obrolannya.

            "Dokter jaga setiap hari apa?"

            "Maaf, Bu.. Saya perawat bukan dokter, saya jaga sesuai jadwal, Bu, kadang shift pagi kadang shift malam," jawab saya sembari menutup luka pasien.

            "Oh maap, kalau boleh tahu namanya dokter siapa?"

            "Maaf, Bu, panggil saya perawat, nggih, saya Perawat Dhimas," saya masih sedikit bersabar sambil membuang kassa yang penuh dengan darah.

Setelah tindakan selesai, saya pun memberikan resep yang sudah diberikan oleh dokter yang sebelumnya memeriksa pasien dan melimpahkan tindakan bedah minor tersebut kepada saya.

            "Ini, Bu, resepnya, silakan antre di apotek."

Lalu ibu-ibu dengan tampilan layaknya mama-mama hits PKK tersebut menjawab, "terima kasih, Dok".

Oke fix, sosialisasi personal terkait profesi perawat yang saya lakukan gagal. Saya memprediksi sampai kapanpun masyarakat Indonesia tipe seperti ini akan tetap ada, apalagi jika para sutradara sinetron striping jarang mengekspos perawat laki-laki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun