Mohon tunggu...
Dhimas Andianto
Dhimas Andianto Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

A Fatboy who is a Wheel-to-Wheel Argy Bargy Enthusiast and a Food Preacher. Soon to be a Mechanical Engineer ?

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Hamilton Vs Vettel, Berpacu Menuju Lantai 5

23 Agustus 2018   09:08 Diperbarui: 23 Agustus 2018   09:29 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lewis Hamilton (Kiri) dan Sebastian Vettel (Kanan) (Sumber: sportingnews.com)

Akhir pekan ini masa libur tengah musim Formula 1 resmi berakhir. 10 tim, 20 pembalap akan memacu jet darat andalan masing-masing di "candi" yang sakral bagi olahraga balap. "Candi" itu memiliki nama Spa-Francorchamps. Sirkuit legendaris yang terletak di tengah hutan berisi pohon-pohon tinggi nan asri. Tikungan Eau Rouge dan Radillon sudah siap menyambut para pembalap setelah lampu merah dimatikan dan tikungan pertama dilahap. Perhelatan GP Belgia di sirkuit ini pada Minggu (26/10/2018) patut kita nantikan.

Di antara 20 pembalap terbaik dunia ada 2 nama yang sedang berebut gelar sebagai pembalap terbaik dari yang terbaik. Lewis Hamilton dan Sebastian Vettel sudah siap saling sikut untuk menyelesaikan balapan di posisi terdepan. Kedua pembalap tersebut sudah sampai "Lantai 4" dalam persaingan menapaki tangga juara dunia Formula 1. Pertanyaannya adalah siapa yang akan lebih dulu sampai di "Lantai 5" menyusul mendiang Juan Manuel Fangio ?

Baik Hamilton dan Vettel saat ini sedang berada pada puncak karir masing-masing. Di usia menginjak 33 tahun bagi Hamilton dan 31 tahun bagi Vettel menunjukkan bahwa tidak ada alasan bagi keduanya untuk mengalah satu sama lain untuk membuktikan siapa yang terbaik di generasi mereka.

Berdasarkan statistik yang ada, Lewis Hamilton saat ini adalah pembalap F1 asal Britania Raya paling sukses dalam sejarah. 4 titel juara dunia dan 57 kemenangan sampai GP Hungaria 2018 kemarin menjadi catatan penting. Tak lupa ia saat ini memegang rekor pole position terbanyak sepanjang sejarah Formula 1 sebanyak 77 kali dan masih akan terus bertambah.

Lain dengan Hamilton, Sebastian Vettel jelas bukanlah pembalap asal Jerman paling sukses di F1 hingga detik ini. Vettel yang sudah naik tangga juara dunia hingga "Lantai 4" belum bisa menyamai level seorang Michael Schumacher. 

Schumacher saat ini menduduki singgasana permanen di "Lantai 7". Vettel yang dijuluki "The Baby Schumi" sudah lebih dari setengah jalan untuk menyusul sang idola. 

51 kemenangan sudah dibukukannya. Terpaut 40 kemenangan dari sang legenda untuk mentasbihkan diri sebagai pembalap F1 dengan kemenangan terbanyak sepanjang sejarah.

Insiden antara Vettel dan Hamilton di GP Azerbaijan 2017 (Sumber: thenewswheel.com)
Insiden antara Vettel dan Hamilton di GP Azerbaijan 2017 (Sumber: thenewswheel.com)
Kini pun keduanya beradu di trek yang sama untuk menaiki tangga juara dunia menuju "Lantai 5" dimana Juan Manuel Fangio berada. Rivalitas keduanya sudah memanas dalam 2 musim terakhir. 

Puncaknya adalah ketika GP Azerbaijan 2017 di Baku Street Circuit dimana Vettel merasa Hamilton melakukan pengereman mendadak saat periode safety car sehingga ia menabrak pelan bokong mobil Hamilton. Vettel yang tidak terima pun berang dan berusaha protes sambil "menyentuhkan" ban mobilnya ke ban mobil Hamilton. Insiden tersebut mengakibatkan pinalti untuk Vettel.

Musim ini jelas bukan musim yang mudah untuk keduanya. 2 balapan pertama di 2018 dimenangkan oleh Vettel sedangkan Hamilton harus menunggu hingga seri ke-4 di Barcelona, Spanyol untuk menaiki puncak podium. 

Performa serta keberuntungan yang naik turun dialami keduanya. Mereka sama-sama gagal menang di balapan kandang masing-masing. Vettel menang di Silverstone karena Hamilton melintir di lap pertama sedangkan Hamilton menang di Hockenheimring setelah Vettel yang sedang memimpin lomba tergelincir akibat trek yang basah.

Mercedes dan Ferrari saat ini memilki mobil yang relatif sama dalam hal performa walaupun tetap memiliki karakter masing-masing. Setiap sirkuit memilki ciri khas masing-masing dan disitulah kemampuan masing-masing mobil bisa berbeda. Baik Vettel dan Hamilton harus dapat memaksimalkan performa jet darat-nya di tiap seri yang tersisa. 

Vettel bisa dibilang dapat memiliki keuntungan disini karena sejak titel juara dunia terakhirnya di 2013 ia harus berjuang lebih keras di setiap balapannya dengan mobil non unggulan sehingga terbiasa dalam kondisi tidak nyaman. Lain dengan Hamilton yang sejak 2014 selalu memiliki mobil terbaik di lintasan dan baru musim ini performanya disamai oleh Ferrari.

Menuju GP Belgia Hamilton memimpin klasemen dengan 213 poin, terpaut 24 poin dengan Vettel di posisi kedua. Dibawah keduanya adalah duo pembalap Finlandia, yakni Kimi Raikkonen dan Valterri Bottas. Keduanya bisa dibilang tidak mungkin mengancam posisi baik Vettel apalagi Hamilton. Raikkonen bersama Ferrari dan Bottas bersama Mercedes pasti akan diperankan sebagai bantuan di trek untuk Vettel dan Hamilton.

Perlombaan menuju "Lantai 5" ini ditentukan oleh siapa yang mentalnya lebih kuat dan siapa yang memiliki keinginan lebih diantara keduanya. Mental baja harus dimiliki oleh setiap pembalap F1. Tak jarang para pembalap mengalami nasib apes saat jalannya balapan. Ketika saat-saat itulah pembalap harus menerima keadaan dan belajar dari kesalahan untuk menjadi lebih baik, bukan malah frustasi sehingga menuntun ke arah demotivasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun