Mohon tunggu...
Dhila Rallyta
Dhila Rallyta Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa baru

halo semua

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Moderasi Beragama bagi Generasi Milenial

9 Desember 2021   09:30 Diperbarui: 9 Desember 2021   09:36 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia merupakan negara majemuk yang memiliki beragam suku, etnis, ras, agama, budaya, bahasa dan sebagainya. Salah satu keberagaman yang menjadi perhatian adalah agama. Terdapat enam agama yang sah di Indonesia yakni Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha dan Konghucu. Keenam agama ini dapat hidup berdampingan dengan damai dan aman dengan adanya toleransi umat beragama. Paradigma dalam beragama secara moderat sangat penting yakni dengan menganut ajaran agama yang tidak ekstrem. Menjadi moderat bukan berarti tidak sungguh-sungguh dalam menganut agamanya. Menjadi moderat berarti rukun antar umat beragama dengan menghindari permusuhan, kebencian dan pertikaian.

Moderasi Beragama berarti tidak memandang radikal terhadap suatu hal. Dengan kata lain tidak memandang perbedaan sebagai hal yang buruk tetapi dapat dijadikan sebagai kekuatan.

Generasi Milenial berperan penting sebagai agen Moderasi Beragama. Generasi Milenial yang menjadi penentu masa depan Indonesia tumbuh bersama berkembangnya kelompok agama garis keras yang menanamkan intoleransi bahkan pemberontakan yang dapat membahayakan persatuan bangsa Indonesia. Oleh karena itu perlu kita perkuat kembali identitas kita sebagai orang beragama yang ramah, toleran dan menerima keanekaragaman.

Generasi Milenial perlu memahami bahwa keimanan merupakan sesuatu yang dapat memberdayakan, memotivasi dan menginspirasi kemanusiaan. Selain itu Generasi Milenial seharusnya sudah menyadari bahwa kompleksitas budaya, nilai dan pengalaman yang tumbuh di dalam diri setiap orang. Terdalat keterkaitan yang erat antara spiritual dan loyalitas pada sesama. Orang yang saleh pasti memiliki rasa empati dan simpati pada orang lain.

Majunya teknologi mengakibatkan banyaknya ilmu pengetahuan yang bisa kita akses secara mudah, sehingga terdapat banyak sekali pola pikir atau keyakinan yang berbeda yang dapat memicu perpecahan. Sebagai Generasi Milenial yang selalu berhubungan dengan teknologi informasi, hendaknya kita lebih pandai dalam menggunakannya sehingga tidak terpengaruh oleh pola pikir yang salah. Selain itu, kita juga harus pandai dalam menyikapi informasi keagamaan agar tidak terjadi perselisihan antar umat beragama.

Apalagi Generasi Milenial saat ini sangat ketergantungan teknologi informasi termasuk media sosial. Oleh karena itu media sosial memiliki peran dalam membentuk sikap Moderasi Beragama bagi Generasi Milenial. Media sosial harus digunakan untuk hal yang positif, misalnya digunakan sebagai sarana kajian atau ceramah atau sebagai media penyebaran paham Moderasi Beragama melalui konten yang sederhana, menarik serta mendidik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun