Mohon tunggu...
Dhila Rallyta
Dhila Rallyta Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa baru

halo semua

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Antikorupsi di Sekolah Dasar

8 Desember 2021   19:06 Diperbarui: 8 Desember 2021   19:06 2673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut KBBI, Korupsi merupakan penyelewengan atau penyalahgunaan uang (negara, perusahaan, organisasi, yayasan, dan sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau orang lain. 

Terdapat beberapa faktor penyebab tindakan korupsi yakni yang bersifat Internal dan Eksternal. Faktor Internal meliputi sifat tamak yang ada dalam diri manusia itu sendiri, serta penghasilan yang kurang memadai. Sedangkan Faktor Eksternal adalah situasi lingkungan dan adanya peluang atau kesempatan yang sangat mendukung untuk melakukan korupsi. 

Pendidikan Anti Korupsi merupakan sistem pembelajaran yang berupaya memberikan pemahaman tentang tindakan yang tidak terpuji yaitu Korupsi. Pendidikan Anti Korupsi berfungsi untuk meningkatkan kepedulian masyarakat untuk membangun pemahaman tentang bahayanya dan akibat yang akan diterima ketika melakukan korupsi.

Pendidikan Anti Korupsi sangat penting diterapkan disekolah, terlebih lagi apabila dimulai di Sekolah Dasar. Pendidikan Anti Korupsi adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan, cara dan tindakan tentang anti korupsi yang dapat disisipkan pada bab mata pelajaran yang sudah ada di sekolah seperti pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). 

Pelaksanaan Pendidikan Anti Korupsi memiliki faktor penunjang keberhasilan, yaitu kesadaran dalam diri sendiri. Jika diri sendiri sadar akan pentingnya Pendidikan Anti Koruspi maka secara mudah materi yang disampaikan akan diterima dengan baik. Namun sebaliknya, jika diri belum menyadari akan pentingnya Pendidikan Anti Korupsi, maka materi yang akan di sampaikan tidak akan bisa diterima. 

Adapun penghambat penerapan Pendidikan Anti Korupsi di Sekolah Dasar adalah kurang pahamnya guru Sekolah Dasar cara pengajarannya yang khusus tentang anti korupsi, karena selama ini hanya mengandalkan pembelajaran di mata pelajaran PPKn sehingga perlunya kerja ekstra oleh guru untuk memberikan penjelasan kepada siswa Sekolah Dasar tentang anti korupsi dengan contoh-contoh kongkrit. 

Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang ikut aktif dan bertanggungjawab dalam upaya membentuk karakter siswa dengan pribadi yang positif. Karakter Jujur adalah suatu sifat dari batin manusia yang dipengaruhi dari pikiran dan tingkah laku manusia. 

Dapat disimpulkan jika siswa mempunyai karakter jujur akan mempengaruhi akal pikirannya untuk selalu berbuat baik dan tidak melakukan kecurangan dalam hal apapun. 

Siswa yang memilki sikap jujur meraka selalu berusaha untuk berbuat baik, bahkan bisa jadi mencegah orang lain berbuat tidak jujur dan tidak baik. Maka dari itu guru haruslah menamkan nilai kejujuran kepada siswa sejak pertama memasuki lingkungan sekolah, agar siswa pun memahami apa itu jujur dan siswa pun dapat bertindak dalam hal apapun dengan kejujuran. 

Ada beberapa metode yang mudah dan dapat dicerna oleh siswa Sekolah Dasar yaitu: 

1) Membuat kantin kejujuran, dengan menyediakan kantin tanpa penjaga, dituliskan harganya dan kotak untuk meletakan uang dan kembaliannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun