Mohon tunggu...
Mardhiah Siregar
Mardhiah Siregar Mohon Tunggu... -

Seorang ibu dengan satu anak laki-laki. Aktif mengajar sejak dibangku kuliah hingga sekarang. Sangat tertarik dengan dunia parenting dan psikologi. Mempunyai impian menjadi parenting speaker yang mengelola lahan perkebunan bunga atau pertanian.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Revolusi Mental, Semua Harus On Line?

11 Juni 2014   04:33 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:18 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14024106051681289110

Pemilihan Umum pada 9 April lalu telah sukses diselenggarakan dan berlanjut pada debat presiden kali pertama malam ini (9 Mei). Seluruh masyarakat Indonesia bisa menyaksikan baik secara langsung maupun lewat tayangan tivi nasional. Semakin berkembangnya paham demokrasi bangsa Indonesia berdampak positif pada ketertarikan generasi muda pada politik khususnya pemilihan Capres dan Cawapres. Pembicaraan akan hal ini digaungkan di mana-mana. Bahkan di dunia maya perang pendukung pun sudah tak segan lagi ditampilkan.

Menilik kembali visi dan misi masing-masing kandidat yang memberikan kesempatan pada rakyat untuk menilai mana yang paling disukai sangatlah menarik. Apalagi lewat pemaparan mereka pada kesempatan debat kali ini. Satu hal yang menarik adalah reformasi mental yang diusung oleh salah satu Capres dan Cawapres. Bukan bermaksud untuk menggiring pembaca agar lebih condong ke salah satunya, tapi lebih melihat sesuatu yang positif dan baru. Hal sederhana yang mestinya sudah akrab dalam kehidupan kita sehari-hari.

Apa itu revolusi mental? Ini bisa diartikan merubah kenyamanan menjadi suatu yang lebih ketat dan semestinya. Misalnya budaya korupsi, suap dan ketidak disiplinan yang sudah menggerogoti sendi-sendi kehidupan rakyat. Katanya itu semua melekat kuat pada image lembaga birokrasi di Indonesia. Membangun sistem elektronik adalah teknis yang ditawarkan untuk meminimalisir bahkan memutus mata rantai hal-hal tersebut. Penawaran tender proyek, membayar pajak, keluar masuknya APBN/APBD merupakan sasaran yang ingin dilakukan guna memperbaiki mental orang-orang yang diperbudak karena alasan uang. Jika memang system ini baik untuk membawa negeri bineka tunggal ika ini untuk memiliki harkat dan martabat yang lebih tinggi maka sudah pasti pemerintah dan masyarakat memerlukan suatu sarana untuk melakukannya.

[caption id="attachment_310551" align="alignleft" width="246" caption="sumber: hypernet.indonetwork.co.id"][/caption]

Tepatlah rasanya jika bicara mengenai sistem eletronik atau on line merujuk pada seorang founder ISP (Inter Service Provider) muda yang mulai melayani penyedia jasa internet di Bogor ini. Sudianto Oei atau yang biasa dipanggil Apin ini telah sukses beriwirausaha dengan melihat besarnya peluang bisnis ISP. Dengan tujuan turut mendukung kemajuan teknologi di Indonesia dilakukannya dengan mendirikan HYPERNET tepat pada tahun 2006 setahun setelah ia lulus dari BINUS dan mulai membangun platform dasar ISP. HYPERNET yang terdiri dari dua kata itu berarti solusi jaringan dengan kecepatan dan layanan yang jauh lebih tinggi dari rata-rata untuk memuaskan pelanggan.

Guna mendukung reformasi tak biasa pemerintah tadi, maka harusnya mampu meratakan kebutuhan layanan internet dari seluruh pelosok negeri. Hal ini tentu harus dimulai dengan menemukan perusahaan ISP yang bonafid seperti HYPERNET. Tak perlu diragukan lagi bagaimana kecepatan layanan akses internet yang ditawarkannya. Berbagai event besar dan perusahaan ternama seperti Indocomtech, Megabazzar Computer & Festival Komputer Indonesia, , serta Indonesia Cellular Show yang merupakan pameran IT Terbesar di Indonesia, hingga full coverage seluruh area Gelora Bung Karno pada pertandingan sepak bola Inter Milan & Battle of Reds serta beberapa konsermusik seperti Metallica didukung penuh oleh HYPERNET.

Harapan Indonesia maju dan bersih adalah impian negara berpenduduk lebih dari 250 juta orang ini. Dengan adanya HYPERNET untuk melakukan askses on line dari seluruh penjuru tentu bukan sesuatu yang mustahil lagi. Kita bisa bayangkan akan turut berpartisipasi memberikan pendidikan mental dengan membayar pajak, transparansi anggaran serta keterbukaan transaksi proyek pemerintah bisa dilakukan di rumah, sekolah, kantor bahkan di desa. Hanya dengan menggunakan handphone atau laptop misalnya yang dilengkapi dengan akses internet berkecapatan tinggi dan stabil sudah pasti menjadi faktor pendukung utama.

Prinsip total penuh melayani dengan visi terus maju dipegang kuat oleh Sudianto untuk terus menjaga dan merawat para pelanggan setianya. Hal ini ia realisasikan dengan terus berinovasi dan mengadopsi teknologi-teknologi baru. Sudianto adalah satu dari seribu anak muda Indonesia yang memberikan harapan baru untuk turut berkontribusi dalam proses pembangunan negeri tercinta. Dukungan nyata berupa ISP lokal yang memuaskan layak diapresiasi sehingga tawaran e-system untuk segala transaksi akan nyata di depan mata. (ds)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun