Kisah Cinta Si Tudung Merah
Adalah sosok Gadis (Agatha Chelsea), si Tudung Merah nan misterius dan memiliki kebiasaan unik : melakukan berbagai aktivitas selepas senja di alam terbuka. Si Tudung Merah yang mungil dan cantik tinggal berdua saja dengan ayahnya (Iszur Muchtar) - seorang guru SMA, di sekitar lereng bukit di daerah Ciwidey, Bandung.
Adalah juga sosok Vino (Maxime Bouttier), si Serigala jahat eh, bukan... seorang siswa baru, pindahan dari Jakarta yang kemudian menjadi teman baik Gadis setelah berupaya keras menaklukan hatinya. Dia tinggal bersama kedua orang tuanya (Feby Febioladan Oka Sugawa)
Serta sosok Bagas (Billy Davidson), seorang jagawana, sahabat baik Gadis sejak kecil sekaligus pelindungnya yang diam-diam menaruh hati padanya dan mendapat dukungan penuh dari sang nenek, Nini (Marini Soerjosoemarno)untuk dapat bersama dengan Gadis.
Sosok Gadis, si Tudung Merah yang misterius, Vino yang petakilan, banyak akal dan jenaka serta Bagas yang kalem, mudah kikuk dan senyumnya bikin hati lumer ini membuat film drama romantis ini menarik dan asyik untuk dinikmati. Belum lagi kita akan disuguhi dengan pemandangan malam penuh bintang yang super keren dan daerah Ciwidey yang asri dengan lokasi seru untuk foto-foto yang membuat kita mendadak butuh piknik..Halah...Serta soundtrack yang menyertai adegan-adegan romantis ala remaja yang diramu sangat manis dan jauh dari kesan vulgar dan murahan yang umumnya dipaksakan ada dalam sebuah film drama percintaan remaja.
Keseruan dimulai sejak pertemuan pertama Vino dengan si Tudung Merah di suatu malam bertabur bintang dan kunang-kunang. Si Tudung Merah yang tiba-tiba lenyap saat didekati Vino, membuat beberapa penonton mengira ini adalah film horor. :) Apalagi saat pertemuan berikutnya, si Tudung Merah mengaku bahwa dirinya adalah seorang Vampir!Â
Didukung oleh teman sebangkunya, Dadang (Yudha Keling)yang bawel dan lebih banyak merecoki,Icha (Margin Wieheerm)yang diam-diam naksir Vino dan teman-teman sekelas lainnya, Vino berupaya mewujudkan impian-impian Gadis dan membuatnya tersenyum bahagia. Di pihak lain, Bagas sang pelindung Gadis juga berupaya untuk menyampaikan isi hatinya.
Tiga tokoh sentral yang belia ini mencoba untuk menyampaikan pesan yang berbeda dalam memaknai cinta. Bahwa cinta bukanlah sepenggal kata, sekotak coklat dan sekeranjang kembang. Bahwa cinta bukan tentang sentuhan fisik, peluk cium maupun drama lebay penuh teriakan, tangis dan airmata. Bahwa dalam cinta, terkadang kita tidak hanya bisa menemukan diri kita sendiri tetapi juga makna diri kita dalam kehidupan ini...dalam kehidupan orang-orang tercinta kita dan orang-orang yang yang mencintai...
Press Screening Movie Meet Me After Sunset
Acara Press Screening Movie Meet Me After Sunset ini sendiri telah berlangsung pada tanggal 9 Februari 2018 di CGV Grand Indonesia, Jakarta. Dihadiri oleh berbagai awak media, para bloger dan hampir seluruh pemainnya, acara ini kemudian disusul oleh acara Gala Premiere pada malam harinya.
Film yang diproduksi oleh MNC Pictures besutan sutradara Danial Rifki rencananya akan ditayangkan secara resmi di bioskop pada tanggal 22 Februari 2018 mendatang. Sebelumnya, Gala Premiere juga diadakan di Cirebon, Bandung, Solo dan Yogyakarta.Â
Untuk memeriahkan film Meet Me After Sunset ini, MNC Pictures juga menggelar nonton bareng di banyak kota besar di seluruh Indonesia seperti Medan, Yogyakarta, Padang, Makasar dan kota-kota lainnya.
Jadi, siapakah yang akan dipilih si Tudung Merah untuk menjadi kekasihnya? Yang penasaran, bisa lihat langsung di bisokop tanggal 22 Februari 2018 nanti ya...:)
