Berapa ratus kali pun kau rayu aku akan begini
masih berdiri untuk menantang dunia
Baris bait puisi ku tulis, kuselipkan kenangan
persahabatan sejati ku rajut
ku bawa sampai pada hari kemenangan
menahan dahaga di tengah terik hariÂ
sampai tiba mu'azzin berkumandang adzhan maghrib
sambil si bibi bercerita tentang kenangan masa kecil yang manis
sebenarnya bosan,
sebab terbayang sirup marjan sepertinya lebih manis
Kenapa harus layu?Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!