Pancasila dikenal sebagai ideologi dasar dalam kehidupan bagi warga negara Indonesia. Sesuai fakta sejarah, pada tahun 1945 Pancasila tidak lahir begitu saja, tetapi membutuhkan proses perumusan yang lama, dengan dilandasi oleh perjuangan bangsa dan berasal dari gagasan dan kepribadian bangsa Indonesia itu sendiri.Â
Walaupun berasal dari gagasan dan kepribadian bangsa, saat itu banyak ideologi lain yang bermunculan. Sehingga dalam menjalankan Pancasila sebagai ideologi bangsa, banyak usaha-usaha untuk menggantikan Pancasila dengan ideologi lain. Salah satunya dikenal dengan peristiwa G30SPKI.
Peristiwa ini terjadi pada 30 September 1965. Gerakan ini dianggap sebagai gerakan Partai Komunis Indonesia untuk mengubah ideologi Pancasila menjadi ideologi komunis. Dalam peristiwa tersebut banyak jendral yang menjadi korban penculikan, pembunuhan, dan kebiadaban PKI.Â
Namun pada tanggal 1 Oktober 1965 pemerintah lewat Mayor Jendral Soeharto mengumumkan PKI di Indonesia berhasil di tumpas. Â semua usaha untuk meggantikan Pancasila sebagai ideologi bangsa dapat digagalkan. Sehingga pada tanggal 1 Oktober diperingati sebagai hari kesaktian Pancasila.Â
Saat ini di zaman millenial dengan perkembangan yang sangat pesat, beragam tantangan yang muncul terhadap nilai-nilai pancasila, seharusnya bisa diatasi bersama. Dalam hal ini, kesaktian pancasila benar-benar diuji. Jika memang pancasila merupakan nilai-nilai luhur dan kepribadian bangsa indonesia, tentu saja pancasila akan relevan dengan perkembangan zaman.
Pancasila yang sakti adalah Pancasila yang nilai-nilainya masih didalami dan dihayati semua anak-anak bangsa. Memperingati hari kesaktian Pancasila tentunya harus mengembalikan sifat Pancasila yang mulai memudar. Yang mana sifat asli Pancasila mampu menjadi pelindung semua anak-anak bangsa dalam beragam perbedaan. Pancasila harus menjadi inspirasi dalam berdemokrasi dan melaksanakan nilai-nilai kemanusiaan di tengah modernisasi peradaban.