Mohon tunggu...
Syarief Kate
Syarief Kate Mohon Tunggu... Freelancer - Simple dan Senang Berbagi

| Menjadi insan yang bermanfaat bagi yang lain | Penulis Buku : ~Sudut Kota~ ~Biarkan Aku Menulis~ ~Negeri Seribu Alasan~ ~Demokrasi Rasa Kopi~ Founder Home Writing Institute

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kekurangan Fisik Tak Mengurutkan Semangat Belajar Otodidak dan Buka Bengkel

5 Januari 2020   18:59 Diperbarui: 5 Januari 2020   19:04 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anas merupakan salah satu dari sekian banyak penyandang disabilitas yang menginspirasi khususnya di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.

Anas, kelahiran 1987 silam adalah satu-satunya anak laki-laki dari sembilan bersaudara. Pria jomblo kelahiran Sinjai tersebut tepatnya di Marana, Sinjai Timur, Sinjai. Laki-laki kebanggaan orangtua itu sering diundang Dinas Sosial untuk berbagi inspirasi kepada disabilitas yang lain.

Pria yang tidak pernah mengenyang pendidikan di bangku sekolah, tetapi belajar membaca lewat televisi.

"Saya awalnya belajar Garuda Pancasila sila pertama Ketuhanan yang Maha Esa. Nah dari situ saya mulai mengeja dan mengambil lidi kemudian menggoreskannya huruf Pancasila pada tanah," tuturnya.

Pria yang memasuki usia 32 tahun itu memiliki keterbatasan fisik. Kaki kiri dan kanannya terkena lumpuh layu sehingga untuk beraktivitas mesti berjalan dengan tumpuan kedua tangannya. Meski begitu tidak mengurutkan semangat dan putus asa mencari nafkah untuk sanak keluarganya.

Berbagai pekerjaan sudah dilakoninya seperti memelihara ayam, itik dan berkebun secara alami. Namun, ketika beranjak umur 10 tahun ikut bersama keluarganya 'Mattongko' atau melaut mencari ikan keliling Indonesia. Karena bosan di rumah tidak ada kerjaan, saya bertekad bahwa ada juga yang dapat saya kerja yang dikerjakan oleh manusia normal.

"Kalau cerita sebenarnya banyak juga pengalamanku dan saya juga tidak mau diceritai bagaimana itu Kendari, Jawa, Bali, Flores, Lombok terutama dari pelabuhan ke pelabuhannya yah," ungkapnya.

Sehari-hari pria yang ramah dan tidak membedakan orang, kini bekerja sebagai montir di Bengkel Anas yang notebene miliknya sendiri tepat depan rumahnya, Jl. Poros Sinjai-Kajang, Sinjai Timur. Dari hasil keringatnya itulah untuk menghidupi saudara perempuannya karena kedua orang tuanya telah meninggal dunia.

"Teman-teman dekat selalu mendukung beserta keluarga agar tetap jadi tukang bengkel. Mereka berpesan agar bersyukur dengan adanya kerjaan tersebut meskipun penghasilannya tidak seberapa," tuturnya.

Dulunya Anas memiliki fisik yang normal, namun saat usianya menginjak satu tahun dirinya menderita folio atau lumpuh layu. Setelah menderita sakit selama seminggu dan di bawa ke dukun yang satu dengan yang lainnya.

"Saat itu kan belum ada imunisasi folio dan mengandalkan pengobatan dukun. Namun, meski begitu dia selalu berpegang teguh dengan keyakinan bahwa segala sesuatu yang diciptakan telah dijamin reskinya," ungkapnya saat ditemui dikediamannya beberapa hari yang lalu (01/01/2020).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun