Mohon tunggu...
Dhea Nur Septi Anggraeni
Dhea Nur Septi Anggraeni Mohon Tunggu... Lainnya - 2002

Masih SMA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hasil Survei Microsoft: Netizen Paling Tidak Sopan Se-Asia Tenggara adalah Netizen Indonesia

3 Maret 2021   19:07 Diperbarui: 3 Maret 2021   19:22 1411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan media sosial saat ini memang sudah semakin pesat mengingat saat ini peran teknologi sudah tidak dapat dilepaskan dari setiap kehidupan manusia.

Berdasarkan studi dan riset data yang dihimpun oleh We Are Social pada tahun 2020, pengguna media sosial di Indonesia sudah mencapai 150 juta orang. Hal ini dapat diartikan bahwa sekitar 57% dari seluruh penduduk Indonesia sudah menggunakan berbagai media sosial.

Media sosial merupakan sebuah media berbasis kecanggihan teknologi yang diklasifikasikan dari berbagai bentuk, seperti majalah, forum internet, weblog, blog sosial, microblogging, wiki, siniar, foto atau gambar, video, peringkat dan bookmark sosial. Dengan menerapkan satu set teori dalam bidang media penelitian (kehadiran sosial, media kekayaan) dan proses sosial (self-presentasi, self-disclosure).  

Namun, salah satu dampak dari keberadaan media sosial ialah masyarakat memiliki ketergantungan terhadap teknologi terkini. Pada awalnya manusia merupakan makhluk sosial, namun dengan adanya teknologi saat ini, nilai-nilai budaya masyarakat sudah mulai memudar. 

Inilah perubahan yang terjadi dari dampak media sosial dimana manusia yaitu menjadi makhluk anti-sosial. Dilingkungan masyarakat, hampir semua kalangan sudah menggunakan yang namanya media sosial. 

Perkembangan teknologi media sosial ini sudah menjamur dan mengakar di kehidupan sehari-hari serta telah mengubah gaya hidup bahkan pola pikir. 

Bahkan menurut riset netizen atau warga negara yang menggunakan media sosial di Indonesia dinobatkan sebagai netizen paling tidak sopan se-Asia Tenggara, tentu ini sangat melenceng dari gaya hidup masyarakat Indonesia yang terkenal dengan kesopanan nya. 

Hal itu berdasarkan riset Microsoft yang mengukur tingkat kesopanan pengguna internet sepanjang 2020. Hasilnya, Indonesia berada di urutan ke-29 dari 32 negara yang disurvei. 

Dengan hasil tersebut, Indonesia menjadi negara dengan tingkat kesopanan yang paling rendah di Asia Tenggara. Di atas Indonesia, Vietnam berdiri pada peringkat ke-24. Sementara Thailand menempati peringkat ke-19 dan Filipina berada di peringkat ke-13. Sementara Singapura dan Malaysia disebut sebagai negara teladan di Asia Tenggara dengan masing masing berada pada peringkag ke-4 dan ke-2. 

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, menanggapi tentang riset ini, di salah satu postingan yang beliau kirim di jeraring sosial instagram, beliau menuliskan caption "Banyak membuli dan galak di medsos. Pas ketemu seolah paling sopan dan santun. Atau pas ditangkap karena nyebar hoaks, menangis dan minta maaf tersedu - sedu. Apalagi kalau membaca kualitas komen-komen di berita-berita online. Level kasarnya luar biasa. Mari santun dalam interaksi tatap muka, santun pula dalam interaksi virtual. Kecuali generasi medsos mau mengubah image Indonesia bangsa yanh ramah menjadi bangsa yanh kasar di dunia. Semoga tidak. Mari saling melengkapi diri". Instagram @ridwankamil. Kamis, 25 Februari 2021

Survey berjudul 'Digital Civility Index (DCI)' itu diikuti oleh 16.000 responden di 32 negara. Microsoft menyampaikan ada 503 responden remaja dan dewasa yang terlibat dalam survei tersebut. Penelitian dilakukan mulai April dan Mei 2020

Sistem penilaian laporan tersebut berkisar dari skala nol hingga 100. Semakin tinggi skor maka semakin rendah kesopanan daring di negara tersebut.

Hasilnya, skor kesopanan daring di Indonesia sendiri naik delapan poin, dari 67 pada tahun 2019 menjadi 76 pada tahun 2020.

Laporan DCI menyatakan Singapura kembali menjadi negara teladan di Asia Tenggara. Negara itu menempati urutan keempat secara global dan pertama di Asia Tenggara untuk tingkat kesopanan daringnya.

Nama : Dhea Nur Septi Anggraeni 

Kelas : XII MIPA 1 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun