Mohon tunggu...
Dhea Cahya Nadhifah
Dhea Cahya Nadhifah Mohon Tunggu... Insinyur - Teknik Lingkungan

KKN TIM II UNDIP 2020

Selanjutnya

Tutup

Nature

Mahasiswa KKN Undip Ajarkan Cara Pembuatan Pupuk Cair Organik dan Hidroponik serta Bagikan Starter Kit Covid-19 secara Gratis

12 Agustus 2020   22:40 Diperbarui: 12 Agustus 2020   22:47 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ngemplak Simongan, Kota Semarang (12/08/2020), Wabah virus Covid-19 sangat menggemparkan seluruh dunia, menyita perhatian bagi semua elemen masyarakat dunia, dan memporak-porandakan ekonomi dunia. Semakin hari penyebaran virus Covid-19 semakin meluas dan mengharuskan semua masyarakat dunia mematuhi protokol kesehatan dan melakukan pembatasan sosial. Karena adanya pembatasan sosial mengakibatkan banyaknya permasalahan sosial dan ekonomi dengan skala besar di tengah-tengah masyarakat dunia.

Mahasiswa KKN Tim II Undip di tengah-tengah pandemi Covid-19 pelaksanaannya sedikit berbeda, mahasiswa yang mengikuti KKN dipulang kampungkan ke wilayah domisili masing-masing. Tujuan dari KKN pulang kampung agar kegiatan KKN mahasiswa tetap berjalan di tengah-tengah pandemi Covid-19 dengan tetap menjaga kesehatan dan protokol kesehatan selama pandemi. 

Artinya kegiatan KKN dilakukan di wilayah sekitar tempat tinggal mahasiswa dengan susunan program rencana kegiatan sesuai dengan kondisi masyarakat sekitar tempat tinggal mahasiswa, salah satunya di RT 4 RW 4 Kelurahan Ngemplak Simongan, Kecamatan Semarang Barat. Dalam tahap survei mahasiswa melihat bahwa masih banyak masyarakat yang belum memanfaatkan sampah rumah tangga yang dihasilkan. Hal ini, membuat penulis berinovasi memberikan pengetahuan kepada masyrakat bagaimana cara memanfaatkan sampah rumah tangga dengan menjadikannya sebagai pupuk cair organik dan hidroponic wick system sebagai upaya dalam ketahanan pangan di tengah-tengah ketidakstabilan ekonomi.

Pupuk Cair Organik yang dibuat memanfaatkan sampah pisang, cangkang telur, EM4 ,dan air cucian beras (leri). Peralatan yang dibutuhkan dalam membuat pupuk cair organik sangat sederhana yaitu gelas ukur, pisau, cobek, baskom, pengaduk dan botol plastik 1.5L untuk tempat fermentasi bakteri selama 7 hari. Sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah 500 mL air cucian beras, 4 buah pisang, 20 mL EM4 dan 4 buah cangkang telur yang sudah dihaluskan. Kemudian untuk pembuatan hidroponic wick system membutuhkan peralatan botol plastik 1.5 L, soldier, cutter dan gunting. 

Lalu untuk bahan yang dibutuhkan adalah semaian sayuran, cocopeat, kain flanel dan air nutrisi. Kegiatan pembuatan pupuk cair organik dan hidroponic wick system dimulai dari persiapan alat dan bahan, penyemaian sayuran dan monitoring fermentasi pupuk dan pertumbuhan tanaman hidroponic wick system. Dengan adanya pengedukasian mengenai cara pembuatan pupuk cair organik dan hidroponic wick system dapat membantu permasalahan masyarakat mengenai sampah dan dapat membantu masyarakat bercocok tanam dilahan sempit agar dapat dijasikan sebagai ketahanan pangan ditengah-tengah pandemi Covid-19.

Pupuk Cair Organik | dokpri
Pupuk Cair Organik | dokpri

Hidroponic Wick System | dokpri
Hidroponic Wick System | dokpri
Hidroponic Wick System | dokpri
Hidroponic Wick System | dokpri

Pelaksanaan program pembuatan pupuk cair organik dilakukan dengan cara sosialisasi dengan 3 orang dan dilanjutkan secara daring melalui aplikasi WhatsApp, sedangkan pembuatan hidroponic wick system dilakukan dengan cara daring dalam bentuk vidio dan poster melalui aplikasi WhatsApp kepada masyarakat RT 4 RW 4, Kelurahan Ngemplak Simongan. Diharapkan dengan adanya sosialisasi ini dapat memberikan inovasi kepada masyarakat untuk tetap menjaga lingkungan dengan berkebun di tengah-tengah hiruk pikuk pekotaan dan ditengah-tengah pandemi.

Selain program pembuatan pupuk cair organik dan hidroponic wick sytem, mahasiswa juga mengajak masyarakat RT4 RW 4 untuk melakukan pilah sampah rumah tangga sebelum dibuang ke TPA dengan menempelkan poster pilah sampah di toko kelontong milik warga RT 4 RW 4, Ngemplak Simongan. Harapannya dengan adanya poster pilah sampah, masyarakat dapat memilah sampah sesuai dengan jenis dan karakteristiknya sebelum di buang ke TPA.

dokpri
dokpri
Dikarenakan pelaksanaan KKN Undip dilakukan di tengah-tengah pandemi Covid-19, mahasiswa Undip membuat "Starter Kit Covid-19" yang berisikan Hand Sanitizer, Desinfectant dan Masker standar WHO untuk dibagikan secara gratis kepada masyarakat RT 4 RW 4, Ngemplak Simongan. Pembagian Starter Kit Covid-19 bertujuan agar masyarakat lebih patuh terhadap protokol kesehatan, karena masih banyak masyarakat RT 4 RW 4 yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan jika berpergian ke luar rumah. 

Mahasiswa Undip tidak hanya membagikan starter kit Covid-19, tetapi juga melakukan sosialisasi cara mencuci tangan sesuai anjuran WHO kepada anak-anak. Pemberian Starter Kit, Penempelan Poster dan sosialisasi cuci tangan sesuai anjuran WHO bertujuan untuk membantu pemerintah terutama pemerintah Kota Semarang dalam memberikan pengetahuan kepada masyarakat bahwa ancaman Covid-19 nyata adanya dan sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, diharapkan setelah adanya pemberian starter kit Covid-19 dan sosialisasi cuci tangan sesuai anjuran WHO dapat menurunkan tingkat penyebaran virus Covid-19.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Penulis : Dhea Cahya Nadhifah

(Teknik Lingkungan, Undip)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun