Mohon tunggu...
Dea Amelia
Dea Amelia Mohon Tunggu... Guru - MAHASISWA

Dea Amelia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Problematika Orang tua dalam Mendampingi Belajar Anak di Masa Pandemi

17 September 2021   20:06 Diperbarui: 17 September 2021   22:46 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dea Amelia
Institut Pesantren Mathali'ul Falah

Indonesia dihadapkan pada masa pandemi saat kasus pertama Corona virus Disease 2019 (Covid-19) terjadi pada bulan maret 2020. Covid-19 ini menular begitu cepat dan telah menyebar hampir ke semua Negara, termasuk Indonesia, sehingga Badan Kesehatan Dunia (WHO) menjadikan wabah ini sebagai pandemi global pada tanggal 11 Maret 2020.

Di bidang pendidikan, pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) telah menerapkan kebijakan learning from home atau belajar dari rumah (BDR) terutama bagi satuan pendidikan yang berada di wilayah kuning, oranye dan merah. Hal ini berdasarkan pada Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri dalam Negeri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di masa Covid-19. Bagi satuan pendidikan yang berada di zona hijau, dapat melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Belajar dari Rumah (BDR) dilaksanakan dengan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 15, dijelaskan bahwa pembelajaran jarak jauh adalah pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi dan media lain. Dalam proses pelaksanaannya, PJJ dibagi menjadi dua, yaitu pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (daring) dan pembelajaran jarak jauh luar jaringan (luring). Dalam pelaksanaannya PJJ seorang pengajar dapat memilih pendekatan daring, luring atau kombinasi kedunya, sesuai dengan ketersediaan, kesiapan sarana dan prasarana. (Asmuin, 2020, hlm. 28)

Pemerintah memberi kebijakan physical distancing (menjaga jarak fisik), selama proses pembelajaran berlangsung untuk meminimalisir persebaran Covid-19. Hal ini diharapkan agar dapat memperlambat laju persebaran virus Corona di tengah masyarakat, melelui belajar dari rumah (pembelajaran daring). Pemanfaatan teknologi informasi yang berlaku secara tiba-tiba membuat pendidik dan siswa, termasuk orang tua perlu beradaptasi dalam segala bidang, baik fisik,  psikis maupun materi.

Belajar secara daring tentu memiliki tantangan tersendiri. Siswa tidak hanya membutuhkan suasana di rumah yang nyaman dan tenang untuk mendukung proses belajar yang efektif, tetapi juga membutuhkan koneksi internet yang memadai. Namun, proses pembelajaran yang efektif juga tidak kalah penting, terutama peran orang tua sebagai seseorang yang mendampingi anak selama proses belajar daring di rumah. Peran orang tua selama proses belajar online sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan keberhasilan prestasi anak, karena itu diharapkan orang tua mampu mengoptimalkan keberhasilan proses belajar online di rumah.


Selama pandemi, orang tua diharapkan bisa mendampingi anak dengan maksimal, hal ini berakibat dapat mempengaruhi rutinitas keluarga, yang berdampak pada tidak efektifnya tugas dan waktu bagi orang tua, seperti pekerjaan rumah tangga yang terbengkalai, pekerjaan kantor dan pekerjaan anak di sekolah. Selain itu beberapa masalah juga akan muncul selama proses belajar online baik dari orang tua maupun dari anak.

Dalam wawancara pada sejumlah orang tua mengakui bahwa pembelajaran darimh ini kurang efektif apabila dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka, karena beberapa alasan yaitu:

Pertama, orang tua kurang mampu dalam mengatur waktu antara mengerjakan pekerjan rumah tangga bagi ibu rumah tangga yang tidak bekerja, dan bagi orang tua yang bekerja di kantor sulit membagi waktu saat bersamaan dengan waktu pembelajaran.

Kedua, orang tua kurang memahami beberapa mata pelajaran sehingga orang tua sering kali bingung untuk membantu anak dalam mengerjakan tugas online dengan tepat.

Ketiga, anak tidak memiliki handphone/gadget yang digunakan sebagai media belajar daring. Ketika pembelajaran daring, mereka harus bergantian menggunakan handphone/gadget dengan orang tua sehingga sering kali anak menunda untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

Keempat, orang tua kurang bisa membangun motivasi anak selama pembelajaran daring. Beberapa hal yang menjadi penyebab diantaranya tempat belajar atau ruang belajar yang kurang nyaman, suasana belajar yang kurang menyenangkan, sikap orang tua yang cenderung pemarah.

Kelima, Tekendala akses jaringan dan terbatasnya kuota yang digunakan, peserta didik tinggal di wilayah yang kurang memiliki akses internet yang baik.
Dari latar belakang keadaan diatas, orang tua memiliki pengaruh yang besar terhadap kelancaran proses pembelajaran daring dan juga kurang bisa mengontrol anak.

Solusi dalam pemecahan masalah problematika orang tua dalam mendampingi pembelajaran anak di masa pandemi ini antara lain:

Pertama, orang tua harus mampu dalam mengatur waktu antara pekerjaan dengan mendampingi anak pada saat pembelajaran daring.

Kedua, bagi orang tua yang masih kesulitan atau kurang memahami materi pembelajaran daring, dapat meminta bantuan langsung kepada guru melalui chat pribadi untuk meminta penjelasan secara detail tentang pembelajaran daring yang sedang berlangsung atau orang tua mencari sumber informasi lain.

Ketiga, bagi anak yang tidak memiliki handphone/gadjet yang digunakan sebgai media belajar daring saat belajar online dan harus berbagi handphone dengan orang tua, orang tua dapat meminta izin kepada guru agar bisa menunda waktu dalam pengumpulan tugas sampai dengan waktu yang di tentukan.

Keempat, untuk membangun motivasi intrinsik anak, orang tua dapat memberikan kenyamanan selama proses pembelajaran daring dengan cara memberi motivasi seperti pujian, hadiah, serta orang tua harus bisa memahami gaya belajar anak. 

Sedangkan untuk membangun motivasi ekstrinsik anak, orang tua harus bisa memberi kenyamanan suasana saat proses pembelajaran daring. Misalnya, kenyamanan ruang belajar, kenyamanan suasana belajar, sikap orang tua dalam mengajar anak selama proses pembelajaran daring dll.

Kelima, proses pembelajaran daring tidak akan berjalan optimal jika peserta didik mengalami kendala akses jaringan dan keterbatasan kuota. Sehingga peserta didik tidak dapat menerima tugas yang diberikan guru. Solusinya adalah orang tua dapat meminta izin mengumpulkan tugas secara manual berupa catatan tulis untuk dikumpulkan ke rumah guru.

Permasalahan yang dialami orang tua selama proses pembelajaran daring menggambarkan bahwa masih ada beberapa permasalahan yang dialami orang tua dalam mendampingi anak selama pelaksanaan pembelajaran daring. Salah satu faktor penyebabnya adalah faktor instrinsik maupun faktor ekstrinsik orang tua dan anak.

Dalam hal ini, orang tua, guru, dan konselor diharapkan dapat bekerja sama dalam mendukung kelancaran pelaksanaan proses daring selama pandemi covid-19 dengan cara saling memberikan solusi yang terbaik untuk anak jika terjadi masalah saat proses pembelajaran agar proses pelaksanaan daring berjalan dengan maksimal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun