negara memiliki budaya dan aturan yang berbeda-beda. Budaya ini biasanya di pengaruhi oleh sejarah, letak geografis dan ras dan perkembangan teknologi. Oleh sebab itu, setiap negara pasti berbeda budayanya. Oleh karenanya jika kalian sedang berkunjung ke luar negeri sebaiknya cari tahu dulu apa yang boleh dan tidak dilakukan agar tidak terjadi kesalah pahaman. Berikut beberapa hal yang tidak boleh dilakukan pelancong saat di negeri ini.
Hai kompasioner, kita tahu bahwa setiap- Mengacungkan jempol
Di negara kita mengacungkan jempol dapat diartikan dengan bagus, baik, ataupun hebat. Oleh sebab itu mengacungkan jempol sering dijadikan sebagai komunikasi nonverbal kepada orang lain. Namun, jangan lakukan hal tersebut saat kamu sedang berada di Rusia, tapi Amerika Latin, Iran, Afghanistan, dan Timur Tengah. Karena di negara-negara tersebut mengacungkan jempol memiliki konotasi yang sama artinya seperti mengacungkan jari tengah.
- Menyisakan makanan
Saat sedang makan di tempat makan biasanya jika makanan yang disajikan habis tanpa sisa artinya kita sangat puas dengan makanan yang disajikan maka, jangan lakukan itu di Jepang dan Tiongkok.Jika kita menyisakan makanan yang disajikan di negara Jepang maka akan dianggap tidak sopan. Sedangkan jika melakukannya di Tiongkok maka orang yang menghidangkan makanan merasa bahwa kita belum kenyang dan tidak puas dengan makanan yang disajikan. Oleh sebab itu, sebaiknya makanan disisakan sedikit agar terlihat sopan dan menghargai orang yang membuat makanan.
- Jangan makan permen karet
Meski terdengar sepele namun makan permen karet dijalan adalah pelanggaran jika kamu melakukannya di singapura. Singapura adalah negara yang bersih dan ketat terhadap aturan. Permen karet dianggap sebagai sampah yang sulit untuk dibersihkan, sehingga dibuatlah peraturan agar tidak ada yang makan permen karet. Jika kamu melanggarnya maka akan dikenakan denda sebesar SGD100 atau setara dengan Rp 1.000.000.
- Dilarang menggunakan high-heels
Jika kamu sedang berada di Yunani dan ingin berkunjung ketempat bersejarah sebaiknya jangan gunakan high-heels karena sama seperti aturan harus menggunakan pakaian sopan saat berkunjung ke candi, maka yunani melarang para wisatawan untuk memakai heels saat berkunjung ke tempat-tempat bersejarah. Hal ini dikarenakan, high heels dinilai dapat merusak lantai bangunan yang sudah tua dan rapuh.
- Dilarang bertransaksi menggunakan koin terlalu banyak
Jika di Indonesia proses pembayaran dapat dilakukan dengan uang koin berbeda dengan di Kanada. Kanada melarang transaksi menggunakan koin dengan jumlah yang banyak, sesuai dengan Currency Act yang telah di sah kan pada tahun 1985.
- Dilarang menggunakan barang bergambar "Winnie the pooh"
Winnie the pooh adalah salah satu karakter kartun yang banyak disukai oleh anak-anak. Namun, jangan pernah menggunakan barang-barang yang terdapat gambar Winnie The Pooh di Polandia. Mengapa demikian? Polandia menilai bahwa karakter Winnie The Pooh yang tidak menggunakan celana dianggap tidak sopan dan terlalu "cabul" untuk anak-anak. Sedangkan menurut juru bicara Winnie The Pooh sendiri mengungkapkan bahwa karakter beruang kuning tersebut tidak memakai celana dan tidak berkelamin sebab tidak mengajarkan seksualitas kepada anak-anak.
- Dilarang bernyanyi
Bagi beberapa orang bernyanyi merupak aktivitas yang menyenangkan. Namun, jika kalian sedang berkunjung ke Honolulu maka jangan pernah bernyanyi saat petang karena hal tersebut sangat dilarang. Mungkin maksud dari aturan ini adalah agar tidak mengganggu aktivitas orang lain apalagi malam hari merupakan waktu untuk beristirahat.
- Dilarang cemberut
Milan adalah negara yang melarang untuk cemberut atau murung kecuali di 2 tempat yaitu di rumah sakit dan juga pemakaman. Selain di 2 tempat tersebut maka dilarang untuk cemberut. Wah unik sekali bukan.
- Dilarang menggunakan mobil kotor
Di negara kita mengemudi mobil kotor merupakan hal yang lumrah namun tidak dengan Rusia. Negara ini melarang orang mengemudikal mobil yang kotor. Rusia bahkan memberlakukan tilang bagi siapapun yang melanggar aturan tersebut dan denda yang harus dibayar adalah sekitar 800 hingga 2 ribu Rubel Rusia atau setara dengan Rp 138 ribu hingga 345 ribu.
Wah unik-unik sekali bukan peraturannya. Walaupun hanya menjadi wisatawan tetapi usahakanlah agar tidak melanggar aturan-aturan yang telah ditetapkan. Karena warga negaranya saja taat pada peraturan tersebut masa iya kita sebagai "tamu" malah merusak peraturan yang sudah ditetapkan. Ataupun mengenai beberapa budaya yang sebenarnya tidak termasuk ke dalam "aturan Negara" namun, sebisa mungkin jangan dilanggar yaaa karena kita tidak mau kan jika budaya kita yang sudah kita jaga justru dilanggar oleh orang asing, nah begitupun sebaliknya.