Syifa yang telah melaksanakan sholat subuh bersama di masjid dan sudah membaca ayat suci Al-Quran berjamaah, lalu melanjutkan mengobrol dengan ustadzah yang setidaknya Syifa tidak seorang diri walau itu sangat tidak meyakinkan bagi hidup nya yang akan terus terperangkap penjara suci, banyak cara yang disusun Syifa agar bisa keluar dari tempat tahanan itu.
"Hem sangat membosankan sendiri cuma bisa ngelakuin aktifitas yang orang suci lakuin, gak ada gitu mereka Adain club' malam buat refreshing, heran deh gue" ucap Syifa yang terdengar orang salah satu santriwati julid.
"Yaelah baru juga satu hari udah ngeluh, gimana kalau udah satu tahun bisa-bisa lumpuh tuh kaki" saut Amanda santriwati yang kemarin sempat bertengkar dengan Syifa di kamar
"Tu mulut di jaga yah, kalau berani sini Lo" Syifa yang kesal sambil menyingklak lengan bajunya
"Halah palingan juga nanti wadul tuh, hahahha" ujar Amanda yang meledek Syifa
Syifa yang sudah terpancing amarah oleh omongan Amanda dia pun berjalan mendekati Amanda lalu menarik kerudungnya sampai lepas.
"Ha rasain loh makannya jangan macam-macam sama gue" Syifa yang merasa dirinya berhasil melampiaskan amarahnya
Amanda yang tidak terima atas perlakuan Syifa, dia meranjang pergi sambil menangis untuk menghampiri teman se frekuensi nya dan menceritakan semua kekesalan yang di lakukan oleh Syifa orang yang menurut mereka tidak tau diri.
"Kamu kenapa Amanda ko kerudung kamu bengkok-bengkok begitu" tanya Azizah salah satu teman Amanda
"Iya kamu kenapa Manda mukamu sampe merah begitu, apa ada yang nakal sama kamu, mana hah mana orangnya aku basmi dia" saut Meron yang sahabat paling berani tetapi sedikit pengecut ketika di depan orangnya langsung
"Kalian tau kan santri baru itu yang katanya anak kyai yang punya pondok pesantren ini' ucap Amanda