Mohon tunggu...
Dhea HanifaAzzahra
Dhea HanifaAzzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

MENJADI LEMBAGA DIDIK YANG PROFESIONAL

12 November 2022   21:55 Diperbarui: 19 Januari 2023   07:44 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Artikel ini ditulis oleh Lia Kamaliya Nurosyada

Masalah Pendidikan, khususnya yang menyangkut agama islam selalu menghadapi tantangan dan problematika yang tidak kunjung henti. Ia senantiasa aktual dengan berbagai perubahan dan perkembangan zaman manusia, karena ia merupakan kebutuhan inheren bagi kehidupan manusia sebagai sarana mempertahankan "karamah" yang diberikan Alla SWT. Meskipun karamah manusia diberikan menyatu dengan eksistensinya, secara fungsional ia tidak bisa berkembang secara alami, melainkan harus melalui proses. Pendidikan merupakan satu-satunya jalan untuk itu.

Manusia menurut Rasulullah diatas fitrah bersih dan suci. Ia telah berikrar mengakui ketuhanan Allah ketika masih di alam arwah. Tetapi Rasulullah sendiri kemudia mengisyaratkan kemungkinan adanya perubahan, tergantung bagaimana orangtuanya mengarahkan dan mendidik. Pendidikan agama Islam paling tidak memiliki fungsi esensial, yaitu mempertahankan eksistensi fitrah manusia itu dan mengembangkannya sedemikian rupa.

Pendidikan islam pada dasarnya yaitu proses pembentukan sikap, watak dan perilaku islami yang meliputi iman (aqidah), Islam (syari'at) dan ihsan (akhlak,etika dan tasawuf). Tujuan pokoknya yaitu untuk mempersiapkan peserta didik agar mampu menjadi khalifah Allah yang mulia (akram) yang berarti lebih bertaqwa kepada Allah dan yang shalih dalam arti mampu mengmbangkan, melestarikan dan mengelola alam.

Fungsi mereka sebagai khalifah adalah yang pertama, ibadatullah baik secara makhluk sosial maupun sebagai makhluk individu, dimana didalam komunitas berbangsa, mereka juga dituntut oleh ajaran islam untuk memberikan manfaat kepada orang lain dalam kerangka ibadah sosial. Fungsi yang kedua yaitu imaratul ardli, yakni membangun bumi ini dengan berbagai upaya untuk menunjang kebutuhan hidup sebagai sarana melakukan ibadah dalam rangka mencapai tujuan hidupnya, yakni sa'adatud darain.

Selain itu, dari sudut pandang yang lain, Pendidikan keagamaan merupakan manifestasi dari upaya peningkatan kualitas kemanusiaan, sebagaimana dirumuskan dalam tujuan Pendidikan nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya,manusia yang beriman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, memiliki keterampilan dan pengetahuan, Kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta bertanggung jawab.

Rumusan masalah itu jelas menunjukkan, kualitas manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa serta berbudi luhur merupakan tujuan yang mesti dicapai melalui pendidikan keagamaan. Sementara itu, UU No. 2/1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, memilahkan Pendidikan agama menjadi dua bentuk berbeda, yaitu :

Bidang studi Pendidikan agama sebagai bagian dari kurikulum/progam lembaga pendidikan umum.

Lembaga-lembaga Pendidikan dengan ciri khas keagamaan, yang dikelola oleh pemerintah maupun masyarakat.

Pada bentuk pertama, disamping Pendidikan agama mempunyai porsi yang relative kecil, sering pula dipahami dan diimplementasikan sebagai pengajaran agama. Dengan metode tertentu, pengajaran agama itu bersifat kognitif dan kecil sekali sumbangannya dalam membentuk kepribadian peserta didik.

Bila Pendidikan dipahami sebagai suatu Tindakan sadar untuk membentuk watak dan tingkah laku secara sistematis, terencana dan terarah, maka Pendidikan agama islam harus merupakan sistemyang mengarah pada terbentuknya karakter, perilaku, dan sikap peserta didik yang sarat dengan nilai-nilai islam. Dengan kata lain, Pendidikan Islam seharusnya bisa mengembangkan kualitas keberagaman islam baik yang bersifat affektif, kognitif maupun psiko-motorik. Pada gilirannya, Pendidikan islam merupakan produk pengembangan kepribadian muslim Indonesia yang sedang menghadapi berbagai bentuk transformasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun