Mohon tunggu...
Dhanang DhaVe
Dhanang DhaVe Mohon Tunggu... www.dhave.id

Biologi yang menyita banyak waktu dan menikmati saat terjebak dalam dunia jurnalisme dan fotografi saat bercengkrama dengan alam bebas www.dhave.net

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Sisi Empiris Jamu Cekok untuk Anak Susah Makan

9 Februari 2025   19:32 Diperbarui: 10 Februari 2025   08:48 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi jamu dalam botol berbentuk unik. (SHUTTERSTOCK/ODUA IMAGES via kompas.com)

Stunting atau gangguan gizi tidak sekedar kualitas makanan yang buruk, tetapi bisa juga karena anoreksia pada anak. 

Ada istilah GTM (Gerakan Tutup Mulut), atau memang tidak memiliki nafsu makanan. Jika hal tersebut berlanjut, tidak ada zat gizi yang masuk dan bisa disimpulkan sendiri apa yang terjadi.

Masalah anak tidak mau makan, terutama Balita adalah hal yang umum. Anak tidak mau makan, bisa karena menu yang palabilitasnya rendah, sehingga bisa dikatakan tidak enak menurut anak dan tidak menimbulkan selera. Solusinya, diragamkan jenis makanannya.

Bagaimana jika, makanan sudah beragam dan bisa dikatakan banyak anak yang suka? Tetapi anak masih enggan untuk makan. Ibu pasti frustasi, dan kawatir saat iga anak sudah menonjol dan timbangam tidak bergerak ke kanan seiring waktu.

Cekoki saja, kata orang jawa. Cekok adalah pemberian makanan dengan cara  dipaksa dengan membuka mulut anak, dan menuangkan dalam mulut. 

Tetapi yang dimasukan adalah jamu cekok. Jamu cekok menjadi tradisi turun temurun apabila anak enggan mau makan, meski bisa dalam bentuk ancaman atau tindakan.

Jurnal tentang jamu cekok (dok.pri) 
Jurnal tentang jamu cekok (dok.pri) 

Kesimpulan jamu cekok (dok.pri) 
Kesimpulan jamu cekok (dok.pri) 

Jamu cekok berasal dari kombinasi temu-temuan (jahe, kunyit, kencur, temu lawak, temu ireng, brotowali, dsb) ditambah dengan adas, daun pepaya, bahkan hingga tempe busuk. Apakah benar berkhasiat secara empiris?

Kita bisa lihat satu-persatu meski tidak semua kita bedah. Ada banyak jurnal ilmiah yang mengulik  tentang jamu cekok.  Kita lihat yang penting saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun