Mohon tunggu...
Dhanang DhaVe
Dhanang DhaVe Mohon Tunggu... Dosen - www.dhave.id

Biologi yang menyita banyak waktu dan menikmati saat terjebak dalam dunia jurnalisme dan fotografi saat bercengkrama dengan alam bebas www.dhave.net

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Menanam, Menabung, dan Memanen Air dengan Biopori

27 Januari 2023   13:12 Diperbarui: 28 Januari 2023   02:27 1107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Biopori yang siap dipakai (Dokumentasi pribadi).

Pulau Jawa jutaan tahun lalu, sebagiannya adalah dasar lautan yang kemudian terangkat. Sisa-sisa dasar laut ditandai adanya endapan kapur sisa-sisa organisme laut. Kini daerah tersebut dikenal dengan istilah karst atau gamping, dan salah satunya di Blora-Jawa Tengah.

Karakteristik daerah karst adalah rendahnya kesuburan tanah, kerena lapisan humus yang tipis. Daerah ini juga pada musim kemarau akan kesulitan mendapatkan air, meskipun air sungai bawah tanahnya melimpah. Menjadi persoalan adalah bagaimana mengangkat dan mendistribusikan, dan selain itu adalah kandungan kapurnya.

Salah satu upaya untuk meningkatkan masa tanah dan kesuburan adalah dengan pembuatan biopori. Teknik olah tanah dengan biopori adalah cara mensiasati kondisi geoekologi dengan membuat lubang pada tanah atau batuan yang kemudian diisi dengan material organik seperti sampah daun atau sisa makanan. Bisa dikatakan, biopori adalah tempat sampah organik.

Selain sebagai tempat sampah organik, biopori juga menjadi jalan air hujan untuk masuk ke dalam tanah sehingga mengurangi aliran permukaan yang menyebabkan erosi atau pengkikisan lapisan tanah. Biopori juga menjadi jalan nafas bagi tanaman karena ada rongga udara.

Mengebor tanah untuk memasang biopori (Dokumentasi pribadi).
Mengebor tanah untuk memasang biopori (Dokumentasi pribadi).
Manfaat lain bipori adalah, sebagai habitat hewat tanah mikro atau mikro fauna tanah sebagai pemakan sisa/detritus dan pengurai atau dekomposer. Bahan organik yang sudah terurai akan menjadi kompos yang subur dan sangat baik bagi tanaman.

Bipori juga dapat menyimpan air, karena sifatnya seperti spons yang mampu menyerap dan menyimpan. Air yang tersimpan ini sangat penting untuk menunjang kehidupan mikrofauna tanah, menjaga kelembapan tanah, dan menjadi suplai air bagi perakaran tanaman. Dengan demikian, tidak perlu dilakukan penyiraman, karena sudah tersedia air.

Yang tidak kalah penting, biopori bisa menjadi jalan air untuk masuk ke dalam tanah. Air ini kan masuk melalui lubang lalu masuk ke pori-pori batuan lalu berkumpul di sungai bawah tanah atau terjebak dalam lapisan akuiver yang nantinya bisa menjadi cadangan atau tabungan ir dalam tanah.

Di sebuah gereja di Kecamatan Pengkol Rejo saya menjelaskan tentang teknik biopori, manfaat, dan bagimana pemasangan. Yang hadir dalam kegiatan ini adalah perangkat desa, pemuka agama, pemuda karang taruna, dan babinsa TNI. Kegiatan ini adalah kolaborasi dan kerjasama guna menanam, menabung, dan nantinya memanen air.

Bersama perangkat desa dan TNI membuat biopori (Dokumentasi pribadi).
Bersama perangkat desa dan TNI membuat biopori (Dokumentasi pribadi).
Pemanenan air bisa memanfaatkan musim hujan sebagai sumber air bersih. Air hujan adalah air suling dari uap air dan bisa ditangkap melalui atap-atap rumah yang nantinya di alirkan dalam pipan menuju ke bak penampungan. 

Atap warga di sana sebagian besar terbuat dari genting dan sangat aman sebagai penangkap hujan karena tidak ada cemaran logam atau polutan berbahaya dari atap. Air selanjutanya disaring dan dan didisinfektan dalam bak penampungan, dan kemudian baru digunakan.

Panen air hujan ini, bisa digunakan untuk mengganti air sumur yang mengandung kapur. Air konsumsi yang mengandung kapur berpotensi menyebabkan gangguan ginjal dan kandung kemih karena bisa menyebakan batu ginjal. Meskipun batu ginjal terbentuk membutuhkan waktu yang lama, tetapi bisa dicegah dengan mengonsumsi air bebas kapur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun