Mohon tunggu...
Dhanang DhaVe
Dhanang DhaVe Mohon Tunggu... Dosen - www.dhave.id

Biologi yang menyita banyak waktu dan menikmati saat terjebak dalam dunia jurnalisme dan fotografi saat bercengkrama dengan alam bebas www.dhave.net

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sejuta Kacamata dari Vihara untuk Warga

25 Februari 2019   09:19 Diperbarui: 25 Februari 2019   12:17 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemeriksaan kacamata oleh relawan (dok.pri).

Malam diselingi hujan rintik kami menembus kabut di Lereng Gunung Telomoyo. Jalur tersingkat dan bebas macet, meskipun berada di pelosok. Malam ini kami berangkat dari Solo menuju Temanggung, dan tujuan kami adalah sebuah Vihara Jaya Wijaya di Kaloran Temanggung.

Pagi di Kaloran
Menjelang pukul 10 malam, sampai juga akhirnya kami di Kaloran. Sebuah kecamatan di sisi Timur Laut Kabupaten Temanggung. Kami malam ini akan menginap di Wisma Biksu Jaya Wijaya. Dengan ketinggan 700-an m dpl, Kaloran beriklim sejuk bahkan dingin.

Kami beruntung, malam ini diinapkan di sebuah ruangan yang luas lengkap dengan perlengkapan tidur. Pengelola wihara begitu melayani kami dengan baik. Namun yang berkesan kami malam itu, kami tidur bersama dengan Budha Tidur. Sebuah patung dari batu utuh yang hendak di pasang di bangunan depan Vihara, namun saat ini masih tertutup kain cokelat.

Pagi di Kaloran (dok.pri).
Pagi di Kaloran (dok.pri).
Pagi menjelang, setelah semalam terlelap dalam lelah. Di depan tempat kami menginap, terlihat cahaya merekah. Segera saya mengambil kamera dan melukiskan pemandangan indan di depan mata.

Dari sini terlihat dengan jelas Gunung Telomoto, Merbabu, dan Merapi yang masih terlihat samar. Di samping kanan kami berdiri terlihat dengan gagah gunung Sumbing dan di belakang Kami Sindoro berdiri dengan megahnya. Lansekap yang lengkap buat kami pagi ini.

Mayoritas Budha
Pagi ini saya mencoba menengok sebuah wisma Bante yang masih nampak lengang. Namun, terlihat sebuah sosok dengan jubah coklat sedang duduk bersimpuh sembari melantunkan doa. Inilah salah satu potret di Kaloran.

Konon semalam salam berbincang dengan pengurus Vihara. Warga kaloran adalah orang-orang Mataram Kuno yang lari. Mereka menetap di lereng-lereng gunung. Mereka berketurunan dan tetap melestarikan kepercayaan mereka yakni Budha hingga saat ini.

Seorang Bante sedang sembahyang bagi (dok.pri).
Seorang Bante sedang sembahyang bagi (dok.pri).
Tidak salah jika warga di sini mayoritas adalah beragama Budha. Bahkan, salah satu dusun yakni Kali Manggis, 80% wargannya memeluk agama Budha. Lebih mencengangkan lagi, di sinilah salah satu pusat Agama Budha di Jawa Tengah dilihat dari mayoritas penduduknya.

Kembali kepada kebhinekaan. Tidak jauh dari Vihara berdiri dengan megah sebuah masjid. Dan acara nanti siang saya akan membuktikan benarkah kekawatiran kami itu muncul.

Sejuta Kacamata
Program sejuta kacamata adalah sebuah kegiatan pembagian kacamata bagi warga yang membutuhkan, terutama lansia untuk kaca mata baca (plus).

Ini adalah ketiga kalinya saya mengikuti kegiatan ini, setelah yang pertama di Lereng Merbabu dan yang kedua di Lereng Sindoro.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun