Mohon tunggu...
Dhanang DhaVe
Dhanang DhaVe Mohon Tunggu... Dosen - www.dhave.id

Biologi yang menyita banyak waktu dan menikmati saat terjebak dalam dunia jurnalisme dan fotografi saat bercengkrama dengan alam bebas www.dhave.net

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Mencecap Madu Hutan Leuweung Sancang

4 Juni 2018   16:29 Diperbarui: 4 Juni 2018   23:53 1377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
madu hutan produksi LBN Ciheras (dok.pri).

88.000 - 10.000 tahun yang lalu nenek moyang kita sudah merampok cadangan makanan lebah. Lukisan dinding goa di Valensia-Spanyolmenjadi bukti tindakan tidak berperilebahan tersebut. Bisa dibayangkan, lumbung makanan untuk para gono (anak lebah) diambil madunya. 

Hypocrates ahli fisika dari Yunani ikut-ikutan menikmati hasil kerjal lebah madu hingga mampu mencapi usia 107 tahun. Bahkan, Aristoteles mengatakan "madu dapat memanjangkan umur dan menjaga kesehatan". Di bawah kincir angin saya mencoba membuktikan hasil panenan Apis dorsata dari Ciheras.

Lukisan dinding goa di Valensia-Spanyol yang mengisahkan pemanen madu (https://www.pinterest.com/pin/838584393086113289/?lp=true).
Lukisan dinding goa di Valensia-Spanyol yang mengisahkan pemanen madu (https://www.pinterest.com/pin/838584393086113289/?lp=true).
Madu dari Hutan Sancang

Wahyu, rekan saya seperjalanan membuat saya terheran-heran. Rambut gondrong, tangan dan kaki hampir penuh dengan torehan rajah tubuh, namun begitu bangun tidur langsung menyeruput sesendok madu hutan. Pikiran saya,  orang model demikian pasti tidak jauh-jauh dari kopi setelah matanya terbuka. Dia menuturkan, tubuh hanyalah kenampakan saja, tetapi kesehatan harus tetap dijaga. Tidak salah, hari ini dia memborong 1.000 cc madu hutan dari hutan Sancang.

Kunjungan saya ke Ciheras, tepatnya di Lentera Bumi Nusantara (LBN) tempatnya Ricky Elson sang Putra Petir menepi di bibir laut selatan. Di sela-sela aktivitasnya yang berkutat dengan energi dari tenaga bayu dia masih memikirkan lingkungan sekitarnya, yakni warga Ciharas-Tasik Malaya,

Putaran bilah kincir anginnya yang mampu menciptkan energi tak memuaskan dirinya untuk terus mengabdi. Di bawah kincir anginnya ada masyarakat lokal yang harus dia gerakan agar memiliki rejeki. Salah satunya adalah dengan produksi madu hutan. Tasikmalaya sisi Selatan masih memiliki hutan primer yang masih terjaga dengan baik. Cagar Alam Leuweung Sancang menjadi salah satu sumber berkah alam.

Madu Hutan

Madu hutan dihasilkan oleh jenis lebah liar. Masyarakat Jawa menyebut lebah hutan ini dengan tawon gung, atau odeng (Sunda), dan nama ilmiahnya Apis dorsata. Madu lebah hutan berbeda dengan madu lebah yang diternakkan. 

Madu lebah hutan benar-benar alami, karena mengambil nektar dari alam liar yang bebas dari sentuhan manusia. Madu dari lebah ternah, memiliki sentuhan manusia dalam rangka mendukung produksinya salah satunya dengan penambahan gula atau menanam berbagai jenis tanaman.

Jenis-jenis lebah penghasil madu (https://zeroninehoney.wordpress.com/2018/01/17/lebah-hutan-apis-do).
Jenis-jenis lebah penghasil madu (https://zeroninehoney.wordpress.com/2018/01/17/lebah-hutan-apis-do).
Khasiat madu hutan dan ternak tidak telalu berbeda jauh, tetapi anda bisa menyimpulkan mana yang lebih baik. Secara umum madu mengandung gula dalam bentuk dekstrosa dan fruktosa. Selain gula, madu mengandung beragam menineral. Yang terpenting dari madu adalah mengandung berbagai jenis asam amino yang baik bagi tubuh yang mengonsumsinya.

Asam amino pada madu (dokpri)
Asam amino pada madu (dokpri)
Saya teringat saat diajak ikut memaneh lebah hutan di Pulau Timor NTT. Sarang lebah menggantung di dahan kayu Randu sekitar 9 m tingginya. Pemaneh harus naik dengan membawa daun-daun kering dan basah yang dibakar untuk menciptakan asap tebal sesaat untuk mengusir para lebah penjaga. Entah berapa sengatan yang diterima pemanen, belum lagi risiko terjatuh. Usaha yang berat, namun kadang tidak semanis rasa madu dan khasiat madunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun