Mohon tunggu...
Dhanang DhaVe
Dhanang DhaVe Mohon Tunggu... Dosen - www.dhave.id

Biologi yang menyita banyak waktu dan menikmati saat terjebak dalam dunia jurnalisme dan fotografi saat bercengkrama dengan alam bebas www.dhave.net

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Langkah Pitarah di Lembah Napu

9 September 2015   11:46 Diperbarui: 9 September 2015   14:07 940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Batu Megalitikum di Lembah Napu."][/caption]

Benar kata orang tua di Jawa "anak kecil aja mangan brutu, nanti getune tibo mburi" (anak kecil jangan makan brutu/pantat ayam, nanti penyesalan ada di belakang". Kata-kata itu yang teringat, saat saya melewatkan 2 situs batu besar/megalitikum yang terdapat di Lembah Napu - Taman Nasional Lore Lindu. Memang tidak ada yang istimewa dari situs tersebut, jika dilihat saat ini, tetapi jika jauh menelisik ke masa lalu maka betapa berharganya peninggalan manusia jaman dahulu.

Indonesia dianugerahi lansekap yang luar biasa dan tidak banyak yang mengira. Ada masa ketika Sumatera, Kalimantan, dan Jawa masih menjadi satu daratan. Begitu pula dengan Papua dan Australia juga satu daratan dalam Paparan Sahul, sedangkan Sulawesi kokoh berdiri menjadi pulau tersendiri bersanding dengan Filipina. Kira-kira begitu para ahli geologi menceritakan bentuk muka bumi Indonesia pada masa lalu.

[caption caption="Akses jalan menuju Lembah Napu."]

[/caption]

Lain kisah dengan cerita dari arkeolog yang meneliti asal muasal manusia, khususnya siapa nenek moyang orang Indonesia. Teori Out fo Africa menceritakan, pada 100.000 tahun yang lalu ada migrasi manusia dari Afrika menuju seluruh penjuru dunia. Dari bukti fosil yang ditemukan di beberapa tempat di Indonesia, manusia sampai di Nusantara sekitar 39.000-40.000 tahun yang lalu. Sebelum manusia (Homo sapiens) datang di Nusantara, sudah ada yang datang terlebih dahulu yakni Manusia Purba (Homo erectus) yang kini sudah tinggal fosil saja.

[caption caption="Out of Africa"]

[/caption]

Dari Sejarahnya ada 3 periode kedatangan manusia ke Nusantara. Periode pertama adalah ras melanesia, kedatangan kedua adalah austronesia lewat malaya dan yang ketiga adalah austronesia lewat taiwan. Yang menarik adalah migrasi manusia dari Taiwan menuju Filipina, lalu masuk Sulawesi, berpencar ke Kalimantan, Jawa dan Indonesia Timur dan perjalan ini dikenal dengan teori Out of Taiwan.

Berbicara tentang Sulawesi, adalah sebuah pulau pertama di Nusantara yang disinggahi para pitarah yang berjalan dari Taiwan, menyebrang ke Filipina lalu Sulawesi. Di Sulawesi banyak ditemukan bukti-bukti sejarah kehidupan masa lalu, dan yang terkenal adalah di Goa Leang-Leang di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Bukti pra-sejarah inilah yang menguatkan dugaan asal-usul nenek moyang di Nusantara.

[caption caption="Peta Lembah Napu"]

[/caption]

Pulau Paskah yang terletak di selatan Samudar Pasifik memiliki peninggalan Megalitikum yang seluruh dunia hampir mengetahuinya. Situs Megalitikum berusia 600 tahun banyak ditemukan di sini sehingga membuat pulau ini terkenal seantero jagat. Indonesia juga memiliki situs-situ Megalitikum yang hingga saat ini masih mudah di temua. Di NTT masih banyak dijumpai kubur batu berukuran raksasa, namun di Sulawesi terdapat patung-patung berukuran besar yang mirip di Pulau Paskah.

Lembah Napu di Taman Nasional Lore Lindu, Kabupaten Poso - Sulawesi Tengan menjadi salah satu situs Megalitikum. Sebenarnya banyak situs-situs Megalitikum di lembah-lembah Pulau Sulawesi, Khusunya di Sulawesi Tengah dan Selatan. Lembah Napu yang merupakan mangkok ukuran raksasa di ketinggan di atas 1.000mdpl yang ada di Sulawesi Tengah. Di sini ditemukan beberapa situs Megalitukum berupa patung-patung yang menyerupai Manusia. Ukuran patung masih berkisar 1-1,5m sedangkan di Lembah Bada ada yang berukuran hingga 4m. Konon menurut ahli sejarah, batu-batu ini dibuat pada 3.000-4.000 SM. Menurut Kompas.com "Data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sulawesi Tengah saat ini terdapat 432 objek situs megalit di Sulawesi Tengah. Tersebar di Lore Utara dan Lore Selatan, Poso sebanyak 404 situs dan di Kecamatan Kulawi, Kabupaten Donggala sebanyak 27 situs".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun