Mohon tunggu...
dharma simatupang
dharma simatupang Mohon Tunggu... Guru - Guru Fisika SMK N 2 Pematangsiantar

^^Anugrah Ilahi membuat ku membumi^^

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Segitiga Kerja bagi Guru, Haruskah?

12 Agustus 2021   22:29 Diperbarui: 14 Agustus 2021   07:15 823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gutu mengajar sekolah tatap muka. (Foto: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Tugas tambahan tadi diekuivalensi dengan 12 jam tatap muka per minggu kecuali wali kelas diekuivalenkan 2 jam tatap muka per minggu.

Pada tahun ajaran ini saya kembali masih dipercaya kepala sekolah menangani laboratorium IPA dan menjadi wali kelas X. 

Di sekolah saya budaya kerja yang dianut adalah budaya kekeluargaan. Selalu mengedepankan rasa kebersamaan dan kekeluargaan. Dengan kepala sekolah sebagai mentor / kepala keluarga. Dan saya ( juga guru yang lain ) tidak bisa memilih atasan ( kepala sekolah ).

Dampak negatif budaya kekeluargaan ini adalah :

Pertama, Membuat regenerasi struktur inti sangat jarang terjadi. Setiap tahun toh tetap orang yang sama mendapat tugas tambahan yang dipegangnya sebelumnya. Syukur-syukur jika kinerjanya mantap. Seakan ada kesungkanan pimpinan melengserkan (karena menjaga perasaan/ hubungan ).

Walaupun aspek kinerja guru yang mendapat tugas tambahan itu kurang maksimal. Akhirnya saya sudah biasa melihat seorang guru itu memegang tugas tambahan sampai pensiun, tidak ada pergantian sama sekali.

Kedua, Tentunya fenomena ini membuat guru yang lebih muda jengah. Dibatasi mengaktualisasikan diri. Dibuat menunggu masa berkreasi karena alasan senioritas. 

Sudah bukan rahasia lagi bahwa banyak guru - guru yang mengalami hal ini . Terakhir guru tadi kurang terlibat dan hanya menjadi penonton kejadian di sekolahnya. 

Ketiga, Membuat guru tidak terlena. Guru yang ingin maju dan membawa perubahan akan semakin mantap tetapi guru yang setengah - setengah akan semakin merosot. Tak punya gairah untuk mengembangkan diri, toh tiap awal bulan gajian kok. 

Karena saya meyakini menjadi guru adalah panggilan hidup, tentunya saya akan mengerjakan tugas pokok semaksimal mungkin dan menerima tugas tambahan itu serta mengerjakannya dengan memberi yang terbaik. 

Saya akan menjalaninya all out tidak setengah-setengah. Saya tekankan untuk bisa lebih mendalami dan menikmati tugas pokok dan tugas tambahan ini. Saya selalu menganggap bahwa setiap hari adalah hari penting. Saya mengingat " segitiga kerja "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun