Mohon tunggu...
Dhany Wahab
Dhany Wahab Mohon Tunggu... Penulis - Lembaga Kajian Komunikasi Sosial dan Demokrasi [LKKSD]

IG/threads @dhany_wahab Twitter @dhanywh FB @dhany wahab Tiktok @dhanywahab

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hakikat Pemimpin dan Kepemimpinan

2 Juli 2020   13:00 Diperbarui: 31 Mei 2021   14:01 2332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hakikat Pemimpin dan Kepemimpinan (dictio.co)

Bapak Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara terkenal dengan filosofinya; Ing ngarso sung tulodo, Ing madyo mangun karso, Tut wuri handayani yang artinya Di depan memberi teladan, di tengah memberi bimbingan, di belakang memberi dorongan.

Falsafah pendidikan tersebut sangat relevan untuk mendiskusikan tentang makna pemimpin dan kepemimpinan ditengah masyarakat. Publik senantiasa berharap kepada seorang pemimpin mampu membawa perubahan yang lebih baik.

Dalam setiap organisasai, institusi dan lembaga kita menjumpai tipe pemimpin yang beraneka rupa. Setiap pemimpin mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, tapi semua orang sepakat merindukan pemimpin yang menjadi problem solver bukan sebagai trouble maker.

Sosok pemimpin yang sempurna memang tak mudah ditemukan karena setiap orang memiliki kemampuan dan kompetensi yang berbeda-beda. Bagi siapapun yang ditakdirkan menjadi pemimpin maka laksanakan amanah kepemimpinan dengan kejujuran dan penuh tanggungjawab.

Baca juga :Kepemimpinan di Indonesia dan Implementasi THK dalam Kepemimpinan

Kemampuan memimpin akan tercermin dari aktifitas yang dijalani dalam keseharian. Banyak orang terpilih menjadi pimpinan namun belum mampu menghadirkan karakter pemimpin (leaderdan menjalankan kepemimpinannya (leadership) dengan penuh hikmah dan kebijaksanaan.

Kualitas implementasi dalam menjalankan roda organisasi atau memimpin institusi hendaknya diawali dengan konsistensi dalam perkataan dan perbuatan (walk the talk). Seyogyanya seorang pemimpin itu mampu menjalankan tugasnya dengan sepenuh hati.

Pemimpin itu adalah panutan. Menjadi teladan bagi semua pengikutnya (follower), tanggung jawab yang besar untuk memberi contoh kebaikan dalam kata dan sikap. Ing ngarso sung tulodo. Kunci keteladanan terletak pada kedisiplinan dan tanggungjawab yang mampu mempengaruhi seluruh anggota tim kerja (teamwork). Teladan kebaikan dari pemimpin akan menumbuhkan optimisme secara kolektif di internal organisasi atau lembaga.

Pemimpin itu perintis jalan. Kemampuan melakukan terobosan untuk meraih tujuan bersama. Daya inovasi dan kreativitas seorang pemimpin dibutuhkan sebagai pembuka jalan. Keberanian untuk mencoba dan mengambil resiko (risk taker) menjadi tantangan dan peluang bagi seorang pemimpin. Menjadi pelopor dan pionir bisa dilakukan seorang pemimpin jika memahami permasalahan dari hal yang mikro sampai dengan yang makro.

Pemimpin adalah penyelaras. Dinamika yang terjadi di internal organisasi atau lembaga kadangkala menimbulkan friksi antar personal. Ego sektoral yang muncul menuntut peran pemimpin agar mampu menyelaraskan setiap komponen yang ada. 

Kemampuan komunikasi dan kolaborasi sangat diperlukan agar seorang pemimpin mampu menyerap aspirasi yang ada di setiap bagian. Pemahaman yang komprehensif akan memudahkan seorang pemimpin bertindak proporsional dan profesional.

Pemimpin adalah pemberdaya. Seluruh potensi yang ada di dalam organisasi harus mampu dikembangkan guna mendukung tercapainya hasil yang maksimal. Memberdayakan seluruh stakeholder agar aktif berpartisipasi dan berkontribusi bagi kinerja organisasi yang lebih baik. Ing madyo mangun karso. 

Baca juga : Kepemimpinanmu Belum Berhasil, Ucapkan Terima Kasih dalam Berbagai Cara!

Pemimpin yang selalu mengobarkan semangat dan gairah positif sehingga memicu dan memacu semua personel mengeluarkan potensi terbaiknya. Memberi panduan dengan jelas dan gamblang arah organisasi sehingga semua sumberdaya bisa dikelola dengan maksimal.

Pemimpin itu penjaga pertumbuhan. Kondisi setiap organisasi dan lembaga tidak terlepas dari fluktuasi sesuai situasi dan keadaan yang terjadi. Setiap momentum harus mampu dioptimalkan untuk menjaga pertumbuhan. 

Siklus yang terjadi dalam kehidupan memang mengalami pasang surut, kemampuan untuk menjaga pertumbuhan pada saat kondisi normal dapat menyimpan energi cadangan untuk mengantisipasi ketika situasi tertekan. 

Pertumbuhan (growth) yang terjaga akan menciptakan daya tahan organisasi atau institusi pada saat krisis. Tut wuri handayani. Kesediaan untuk bersama mendorong personil dalam organisasi agar tidak mengalami degradasi dan demotivasi.

Ada beragam tipe pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya. Tipe leader otokratis sebagai penguasa tertinggi mempunyai otoritas atau kekuasaan dalam mengambil keputusan tanpa adanya kritik yang mempengaruhi. 

Pemimpin dengan tipe otokratis mempunyai kelebihan seperti pengambilan keputusan yang cepat. Sigap dalam menilai kesalahan bawahannya dan organisasi atau proses kerja akan lebih mudah diawasi. Kelemahannya menimbulkan rasa tidak nyaman pada bawahan karena otoriterian.

Tipe militeristik menerapkan sistem militer pada saat menjadi pemimpin dengan tuntutan kedisiplinan yang tinggi. Tipe peternalistis yaitu pemimpin yang punya kadar kebapakan tinggi (ngemong)

Biasanya pemimpin yang seperti ini akan memperlakukan bawahan seperti orang yang tidak tahu apa-apa, tidak membiarkan bawahan mengambil keputusan sendiri, tidak memberi kesempatan bawahan untuk berkreasi.

Tipe kharismatik mempunyai daya tarik yang begitu besar sehingga tanpa diminta bawahannya akan memberikan penghormatan. Namun para ahli belum mampu menyimpulkan mengapa orang bisa dikatakan sebagai pemimpin yang berkharismatik. 

Tipe Laissez Faire yakni pemimpin yang membebaskan bawahan melakukan hal sesuka hati nuraninya asalkan tujuan bersama dapat tercapai. Pemimpin berpikir para anggota sudah tahu apa yang menjadi tujuan organisasi, apa yang ingin dicapai dan sudah mengetahui dengan jelas apa yang menjadi tugasnya masing-masing.

Baca juga : Kepemimpinan yang Efektif dalam Suatu Organisasi

Tipe demokratis yang memberikan kebebasan kepada anggotanya untuk berpendapat, menyampaikan aspirasi, serta mengembangkan bakat dan mempertimbangkan musyawarah untuk menetapkan suatu kebijakan kepada bawahannya. (sumber)

Kewajiban dan tanggungjawab seorang pemimpin tidak ringan, tuntutan untuk melindungi dan membahagiakan setiap anggotanya mesti diperhatikan. Banyak orang berlomba-lomba meraih jabatan tapi belum tentu mampu menampilkan karakter kepemimpinan. 

Hakikat pemimpin tak ubahnya pelayan yang mau bekerja keras dan berkorban untuk mengayomi masyarakat yang telah memberi kepercayaan.

Khalifah Umar Bin Khatab pernah berkata, "Lebih baik saya mengganti gubernur setiap hari daripada dia memimpin tapi membuat rakyat sengsara." Inilah ketegasan seorang pemimpin dalam Islam, tidak perlu mempertahankan kejelekan selagi kita bisa berbuat kebaikan.

Singkatnya pemimpin yang ideal adalah yang tidak kenal lelah untuk memberikan perlindungan dan pelayanan secara adil dan merata. Kepemimpinannya mampu memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi masyarakatnya. 

Sungguh anugerah terindah jika kita bisa mendapati sosok pemimpin yang selalu mencintai dan dicintai oleh rakyatnya.

Rasulullah SAW menegaskan, “Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanya tentang kepemimpinannya. Pemimpin negara yang berkuasa atas manusia adalah pemimpin dan ia akan ditanya tentang kepemimpinannya. 

Seorang lelaki/suami adalah pemimpin bagi keluarganya dan ia akan ditanya tentang kepemimpinannya. Wanita/istri adalah pemimpin terhadap keluarga suaminya dan anak suaminya dan ia akan ditanya tentang mereka. 

Budak seseorang adalah pemimpin terhadap harta tuannya dan ia akan ditanya tentang harta tersebut. Ketahuilah setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanya tentang kepemimpinannya.” (HR Bukhari dan Muslim).**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun