Mohon tunggu...
Dhany Nurhidayat
Dhany Nurhidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Art Education

Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Atasi Stress Anak pada Masa Pandemi dengan Aktivitas Seni

4 Agustus 2021   21:45 Diperbarui: 4 Agustus 2021   22:02 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Art Therapy" oleh Steve Ogden 

  

          Polemik pandemi virus Covid-19 telah  menggegerkan warga dunia tak terkecuali Indonesia. Sejak awal menyebarnya virus corona telah menjadi ketakutan tersendiri dari setiap kalangan. Keadaan tersebut memaksa pemerintah untuk mengambil sejumlah kebijakan dengan tujuan untuk memutuskan rantai penyebaran virus tersebut dengan fokus keselamatan dan kesehatan masyarakat.

            Penyebaran Covid-19, telah merubah kehidupan kita dalam berbagai aspek. Dari kehidupan yang normal kita dipaksa untuk menjalankan kehidupan yang baru,membuat kita harus lebih banyak menghabiskan waktu di rumah saja. Hal tersebut berarti banyak aktivitas di luar rumah kita yang dibatasi, seperti tidak bisa bekerja, berkumpul bersama teman-teman, pergi berekreasi atau sekolah seperti biasa. Kemudian, kondisi ini diperparah lagi dengan tidak adanya kejelasan kapan situasi ini akan berakhir, sehingga berpengaruh bagi kesehatan mental, terutama anak-anak usia dini yang seharusnya banyak menghabiskan waktu untuk belajar dan bermain diluar, dipaksa harus melakukan semuanya dari dalam rumah.

            Bagi sebagian perguruan tinggi yang notabene sudah siap dan memiliki teknologi yang memadai, pembelajaran daring mungkin tidak begitu menjadi masalah. Namun, berbeda hal nya dengan pendidikan tingkat dasar, menengah dan atas yang mungkin terbatas bagi sebagian sekolah. Hal ini pula yang membuat banyak anak tidak dapat belajar dengan baik dikarenakan proses pembelajaran daring yang kurang efektif sehingga menimbulkan rasa stress.

            Menanggapi hal itu, ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi rasa stress pada anak, seperti mencoba cara-cara kreatif agar mereka mengisi waktu mereka selama di rumah saja misalnya dengan memasak, membaca buku, menonton film, berolahraga, dan termasuk membuat karya seni.

            Aktivitas seni bukan hanya sekedar untuk mengisi waktu luang, tetapi juga memiliki dampak psikologis bagi yang melakukannya. Seni merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan kesehatan mental, sehingga dapat digunakan sebagai media untuk melakukan terapi psikologis pada anak. Tentu saja hal ini dapat diterapkan untuk mengurangi rasa stress pada anak setelah menjalankan pembelajaran secara daring yang cukup membuat lelah.

            Aktivitas seni dapat menjadi proses kreatif sebagai pendekatan kesehatan mental yang memanfaatkan proses penciptaan seni untuk meingkatkan kesehatan mental, fisik dan emosional. Tujuan melakukan aktivitas seni adalah memanfaatkan proses kreatif untuk membantu orang mengeksplorasi ekspresi diri dan, dengan demikian, menemukan cara baru untuk memperoleh wawasan pribadi dan mengembangkan keterampilan baru. Dan telah diketahui juga bahwasanya aktivitas seni dapat membantu tubuh memproduksi hormon-hormon yang dapat membuat kita merasa lebih bahagia, seperti endhorpin, dopamin dan serotonin.

Manfaat Aktivitas Seni Pada Anak

  • Meningkatkan kesejahteraan psikologis - Aktivitas sni terbukti dapat digunakan untuk menangani permasalahan seperti kecemasan dan depresi.
  • Menemukan jati diri - Melakukan aktivitas seni dapat membantu anak untuk mengenali diri dan mengetahui perasaan yang tidak disadari.
  • Meluapkan emosi - Berkesenian dapat membantu anak dalam mengekspresikan dan menyalurkan emosi dan ketakutan mereka. Emosi-emosi yang rumit seperti kesedihan, kemarahan, atau bahkan kebahagiaan terkadang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Ketika emosi tersebut butuh untuk diekspresikan, membuat suatu karya seni dapat membantu memfasilitasi hal tersebut.
  • Berpikir inovatif - Aktivitas seni juga memiliki dampak pada peningkatan kemampuan berpikir inovatif dan pencapaian-pencapaian akademik pada anak.
  • Hidup berkesadaran penuh - Hidup berkesadaran penuh berarti menyadari pikiran dan perasaan yang dimiliki tanpa menghakiminya. Aspek kognitif dari seni dan kemampuan seseorang untuk memberikan fokus pada kegiatannya membuat aktivitas seni sebagai salah satu alat untuk hidup berkesadaran.

            Ada banyak sekali aktivitas seni yang bisa dilakukan dari dalam rumah. Sebagai contoh, kita bisa mengajak anak menggambar, bermain alat musik, bernyanyi ataupun menari.   Hal tersebut dapat meminimalisir stress yang dialami oleh anak, dengan mengajak anak untuk mengekspresikan segala hal yang dituangkan ke media yang lebih bermanfaat, salah satu yang bisa dilakukan yakni mengajak anak untuk membuat poster di rumah. Poster tersebut merupakan ajakan kepada orang banyak untuk melakukan kegiatan yang positif. Seperti mengajak orang untuk memakai masker, ataupun mengingatkan orang untuk selalu bercuci tangan dengan baik. Kegiatan tersebut selain bermanfaat bagi orang lain, di sisi lain melatih kemampuan anak dalam berkesenian.

            Penulis berharap agar para orang tua bisa lebih menjaga kesehatan mental anak, salah satu nya dengan melakukan aktivitas seni dan juga terus mengayomi anaknya pada kondisi saat ini. 

sumber :  Awalbros

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun